Mohon tunggu...
Winarta Hadiwiyono
Winarta Hadiwiyono Mohon Tunggu... -

Lahir dan tinggal di Sleman, Yogyakarta. Email: winarta@excite.com, oewin@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Orang Yapen Papua Ingin Bertemu Pak SBY

15 Juli 2010   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:51 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

4. Asai

5. Windesi

6. Kaonda

7. Karawi

8. Rosbori

12 Distrik

111 Kampung

Hotel tempat kami menginap berada di bawah bukit, sehingga punya view yang lumayan bagus terutama ketika ada barisan kabut yang berjalan. Kami putuskan segera beristirahat karena sorenya harus bertemu dengan sejumlah orang Yapen. Pertemuan tersebut untuk mencari informasi bagaimana melakukan perjalanan ke distrik-distrik di kepulauan Yapen. Informasi ini penting karena kami akan mendatangi sejumlah distrik.

Semenjak di Yogyakarta kami sudah mencari informasi bagaimana transportasi di kepulauan Yapen. Yang sudah tergambar perjalanan ke distrik akan banyak menggunakan perahu/kapal atau speedboat. Jalan darat terutama hanya tersedia di distrik sekitar ibu kota kabupaten. Dari pertemuan yang kami lakukan, informasi yang kami peroleh menjadi sangat lengkap. Harga bensin untuk kendaraan di darat hampir sama dengan di Jawa Rp 4.500 per liter dan persediaan di POM tidak masalah. Yang menjadi masalah bahan bakar untuk kapal atau speedboat langka. Pemilik kapal dilarang membeli bahan bakar yang khusus untuk kendaraan di darat, sementara ketersediaan bahan bakar untuk kapal terbatas. Akhirnya orang susah mencari bahan bakar untuk kapal, harganya pun menjadi 10 ribu sampai 5 ribu per liter. Di beberapa distrik untuk mencapai kampung-kampung tertentu harus melewati laut yang gelombangnya tinggi. Sehingga tidak mudah untuk mencapai suatu pulau/kampung, tergantung apakah ada bahan bakar dan apakah gelombang sedang baik. Itu pun bagi orang yang mempunyai kapal/perahu. Bagi warga yang tidak mempunyai kapal/speedboat ya harus menunggu ada kapal lewat, baik kapal yang memang mencari penumpang (taksi kapal) ataupun menumpang kapal nelayan.

Dalam pertemuan tersebut juga ada masukan, apabila akan menemui orang di luar Distrik Yapen selatan perlu membawa pinang, istilahnya kontak pinang. Masyarakat di sini memang masih banyak yang mengunyah pinang. Kalau di jawa istilahnya "nginang". Bedanya di Jawa pakai gambir dan daun sirih, sementara di papua pada umumnya yang dikunyah adalah buah pinang dan buah sirih. Di Jawa dan papua sama-sama mencampur dengan kapur (jawa: injet). Biasanya ketika bertamu pada rumah di Yapen, tamu membawa pinang dan membukanya, dan selanjutnya ketika ngobrol berlangsung tamu maupun tuan rumah mengunyah pinang. Dengan suasana seperti ini kedatangan kita menjadi diterima dan berlangsung nyaman. Saya bertanya, mengingat di Papua laki-laki juga mengunyah pinang, apakah ketika bertamu saya juga harus mengunyah pinang. Saya disarankan tidak memaksakan mengunyah pinang, karena tuan rumah dapat memahami kalau tamu tidak biasa mengunyah pinang.

Agaknya kultur pinang memang masih kuat termasuk di kalangan generasi mudanya. Terbukti sejumlah muda-mudi yang pernah mengenyam pendidikan tinggi pun masih mengunyah pinang. Katanya menjaga budaya leluhur, bahkan ada yang kurang kalau tidak mengunyah pinang. Dalam pertemuan tersebut ada yang sambil mengunyah pinang. Bagaimana ya rasanya. Sambil tertawa salah seorang gadis Yapen bilang: pinang rasa stroberi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun