Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upacara HUT 78 Kemerdekaan RI Berlangsung Khidmat

17 Agustus 2023   19:30 Diperbarui: 18 Agustus 2023   18:22 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini kami 17 Agustus 2023 berlangsung upacara peringatan HUT ke 78 Kemerdekaan RI yang dilaksanakan di aula MTsN 1 Bandar Lampung dengan peserta upacara dewan guru, staf TU dan siswa. Siswa yang hadir adalah siswa kelas 8 dan kelas 9. Upacara diawali dengan gladi bersih yang dimulai pada pukul 07:15 Wib.  Bertindak sebagai pembacara tata urutan upacara adalah Ibu Isnaila,setelah pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, masing-masing komandan peleton menyiapkan pasukannya. Ada tiga orang komanda peleton mereka adalah Ibu Rafika Sari, Bapak Irfan dan Ibu Shinta. 

Setelah pemimpin upacara tiba ditempat dilakukan penghormatan kepada pemimpin upacara yang dipimpin oleh komandan peleton yang paling kanan, lalu pemimpin upacara balik kanan. Pembina upacara, Bapak Agus Widiyanto memasuki lapangan upacara, Bapak Ahfa melaporkan kepada  pembina upacara, bahwa upacara siap dilaksanakan. 

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

Lalu pemimpin upacara memimpin penghormatan kepada pembina upacara yang dilanjutkan dengan laporan bahwa upacara siap dimulai. 

Upacara dilanjutkan dengan penghibaran bendera yang dipimpin oleh komandan pasukan Muhammad Faris Syampoetra, pembawa baki Maisya Khalida Putri, pengibar bendera antara lain Rhafa Erdian Darmawan, M.Kaisar Kennedy, Hasbi Riyadi.

Anggota pasukan antara lain Shakila Naira Ananta, Zalfa Alkhalisha, Nathania Naomi Tsaqif, Zulfa Amira Adzra, Putri Fatimah Unjungan Sari, Fathiya Ghaida Nazhifah, Sabrina Sumaya, Khoiratu Dzikriyah, Rahma Aulia Adzalia, Jihan Salsabila Faria, Sabita Chairunisa Kesuma, Yaqdhan Saud Al Farras, Anezka Priscillia Karim, Wahid Fachrizar Fathurullah, R.Sy.Abimanyu Putra N., Altegar Wibawa, Kenzo Cahyo Herwijaya, Izzmi Raharning Praidi, Aisyara Nur Rafifah, Annisa Riehany Putri. 

Ibu Anita selaku pemimpin lagu menempati posisi, pada saat yang sama pasukan pengibaran bendera melakukan formasi barisan, usai bendera dikibarkan, pasukan pengibar kembali ke posisi semula selanjutnya adalah mengheningkan cipta yang diiringi dengan lagu Mengheningkan Cipta,  ciptaan : T. Prawit


Dengan seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau Cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka

Berikutnya adalah pembacaan teks Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara; teks Pancasila diserahkan oleh Ibu Tunah kepada Bapak Agus Widiyanto, selaku pembina upacara. 

Pancasila

1. Ketuhanan yang Maha Esa (Belief in the one and only God
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (Just and civilized humanity)
3. Persatuan Indonesia (The unity of Indonesia)
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Democracy guided by the inner wisdom in the unanimity arising out of deliberations among representatives)
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Social justice for the whole of the people of Indonesia)


Selanjutnya adalah pembacaan teks pembukaan UUD 1945 yang dibacakan oleh Ibu Hamidah Fuadi, pembacaan teks proklamasi oleh Bapak Ahmad Sapar dan dilanjutkan dengan amanat pembina upacara. Dalam amanat upacara pembina upacara membacakan teks sambutan sebagai berikut; 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu,
Saudara saudariku sebangsa dan setanah air,
Dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga. Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir.

Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar. Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun