Angin bertiup kencang, beberapa kereta melintas, tampak penumpang berjejal, mereka berdiri berpegangan pada handle yang disediakan. Atik duduk di sebuah kursi di peron satu, sebentar-sebentar ia menengok ke gawai yang ada di tangannya, seperti tengah menantikan kehadiran seseorang.Â
Tak lama, seorang wanita muda datang menghampirinya. "Ibu..., ", ujarnya setengah berteriak. Mereka pun berpelukan, mereka lalu asyik bercengkerama.Â
Sebuah kereta kembali berhenti, Atik berjalan menuju ke lajur tiga, berbekal tiket yang telah dibelinya ia masuk lalu berdiri berpegangan pada handle yang disediakan. Gerbong penuh, namun setelah melewati beberapa stasiun, ia mendapatkan tempat duduk.Â
Selamat jalan kereta malam!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H