Mohon tunggu...
Winarno Abdullah
Winarno Abdullah Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 1 Bandar Lampung gemar menulis

Ayo jalan kaki

Selanjutnya

Tutup

Diary

MTsN 1 Bandar Lampung; Selamat Jalan Pak Rijali

12 Oktober 2023   21:37 Diperbarui: 18 Februari 2024   17:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Rabu, hari menjelang sore, cuaca masih terasa panas, terik. Sudah hampir 1 bulan tidak ada hujan, di bebarapa daerah sudah mengalami kekeringan parah. Berita tentang kebakaran hutan dan lahan kerap muncul di media sosial. 

Suasana di sekolah masih cukup ramai, beberapa siswa masih menunggu jemputan orang tuanya. Sebagian lagi tampak tengah latihan baris berbaris, ya mereka akan mengikuti lomba PBB. Salah satu lomba yang kerap digelar di berbagai event yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi maupun sekolah. 

Lomba ini cukup menarik, karena membutuhkan banyak peserta. Mereka harus berlatih secara intens untuk menyelaraskan gerak, diperlukan konsentrasi tingkat tinggi untuk mengikuti lomba ini. Tidak jarang satu atau dua peserta melakukan gerakan yang berbeda dengan anggota lainnya, bahkan berjalan keluar dari kelompok barisan. 

Berita duka datang dari keluarga Bapak Rijali, beberapa hari terakhir beliau dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Abdul Muluk, Bandar Lampung, sore pukul 4:34 Wib, sebuah posting WA menyampaikan beliau telah berpulang. Innalilahi wainailaihi rojiun selamat Jalan Pak Rijali. Semoga amal ibadahmu diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Amiin. 

Konon beliau sedang mempersiapkan pesta pernikahan putri ke-3 dalam waktu dekat, namun takdir berkata lain. Akad nikah putrinya pun segera digelar saat beliau masih dirawat. 

Kami pagi berkesempatan hadir di rumah duka, Jl. Bakau Gg. Delima, Tanjung Gading, Bandar Lampung, bersama Bapak Tugiyo, Ibu Heni Herawati, Ibu Jusmaidar, Ibu Elya Nurita, Ibu Laksmi Holifah dan Ibu Zaukat Zauhari. Setelah tiba dan mendapatkan tempat parkir, kami berjalan beberapa puluh meter, tampak papan bunga ucapan bela sungkawa terpajang dari berbagai instansi. Beliau adalah pengawas pendidikan di lingkungan kantor kementerian agama kota Bandar lampung. 

Tak lama kami memasuki ruangan di mana jenazah disemayamkan, sejenak kami berdoa dipimpin oleh Bapak Tugiyo. Usai berdoa, kami keluar ruangan dan duduk di kursi yang telah disediakan. Lalu kami kembali ke mobil dan bergerak kembali ke sekolah. Kami mampir di soto cak tres yang berada tak jauh dari fly over yang menghubungkah jalan Gajah Mada dan Jalan Ir.Juanda.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun