Industri Halal mempunyai 10 sektor dengan kontribusi yang paling besar yaitu financial, food, wisata dan perjalanan, fashion, kosmetik, farmasi, media dan rekreasional, kebugaran, pendidikan dan seni budaya.
Untuk wisata budaya, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman suku dan budaya, dan setiap suku pasti mempuyai kebudayaan dan kearifan lokal masing-masing. Sehingga tidak perlu diragukan lagi mengenai apa yang bisa di tawarkan Indonesia lewat budayanya.
Untuk sektor finansial sendiri beberapa tahun terakhir perkembangannya di Indonesia sudah cukup baik. Hal ini di buktikan dengan semakin banyaknya Industri Perbankan dan Keuangan Syariah yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
Kemudian untuk wisata kuliner, Indonesia terkenal dengan kelezatan dan keberagaman makanannya. Banyaknya suku dan budaya di Indonesia menyebabkan setiap daerah mempunyai makanan khasnya masing-masing.
Khusus produk makanan, kehalalan produk harus dibuktikan dengan sertifikasi lembaga berwenang yang diakui secara nasional dan internasional. Di Indonesia, sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah diakui oleh Halal Development Corporation(HDC) di Malaysia.
Indonesia sendiri saat ini masih berada di peringkat 10 dalam Industri dan pasar halal dunia Peringkat pertama diduduki negeri jiran Malaysia. Peringkat berikutnya berurutan: Emirat Arab, Bahrain, Saudi Arabia, Pakistan, Oman, Kuwait, Qatar, Jordan, dan Indonesia.
Indonesia juga mempunyai banyak hal yang menjadi keunggulan dalam pengembangan Industri Halal lifestyle. Misalnya dari segi pariwisata atau halal tourism. Hal ini bisa menjadi potensi Indonesia sebagai Kiblat Wisata Halal Dunia.
Dalam kompetisi World Halal Tourism Awards 2016 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 24 Oktober - 25 November 2016, Indonesia berhasil meraih 12 penghargaan dari 16 kategori yang dilombakan.Â
Pengumuman juara itu dilansir melalui website resmi http://itwabudhabi.com/halal-awards/2016-winners.html pukul 21.30 WIB, pada Rabu, 7 Desember 2016.
1. World's Best Airline for Halal Travelers: Garuda Indonesia.
2. World's Best Airport for Halal Travelers: Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh Indonesia.
3. World's Best Family Friendly Hotel: The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia.
4. World's Most Luxurious Family Friendly Hotel: Trans Luxury Hotel Bandung Indonesia.
5. World's Best Halal Beach Resort: Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok,NTB.
6. World's Best Halal Tour Operator: Ero Tour, West Sumatera Indonesia
7. World's Best Halal Tourism Website: www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.
8. World's Best Halal Honeymoon Destination: Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
9. World's Best Hajj & Umrah Operator: ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia.
10. World's Best Halal Destination: West Sumatera, Indonesia.
11. World's Best Halal Culinary Destination: West Sumatera, Indonesia
12. World's Best Halal Cultural Destination: Aceh, Indonesia.
Indonesia sendiri ditetapkan sebagai juara pertama wisata halal dunia, disusul oleh tetangga jiran Malaysia, Turki, dan Jepang sebagai juara II, III, dan IV.
Pencapaian yang luar biasa dan hanya menyisakan 4 kategori yang memang Indonesia tidak mengirimkan jagoannya. Anugerah wisata halal dunia sendiri sudah berlangsung selama tiga tahun. Hasil yang dicapai Indonesia sungguh sangat fantastis karena bisa mendapatkan total 2 juta vote.
Hasil yang diraih semakin membuktikan bahwa Indonesia itu solid. Voters membuktikan Indonesia itu kompak, netizen juga punya spirit nasionalisme yang tinggi sehingga keluar menjadi pemenang.Â
Ini membuktikan bahwa bangsa ini hebat dan vote tanpa melihat dari mana berasal atau mewakili siapa, akhirnya Merah Putih menang dan menjadi kebanggaan negeri ini.
Pertama, Indonesia memiliki banyak atraksi wisata dunia yang sudah dilengkapi dengan amenitas, seperti hotel berstandar internasional.
Kedua, aksesibilitas, yaitu bandara yang berstandar internasional dan domestik, serta upaya pengembangkan soft infrastrukturnya berupa sumber daya manusia.
Ketiga, produk pariwisata halal merupakan produk wisata alternatif, artinya setiap wisatawan juga bisa memanfaatkan berbagai fasilitasnya.Â
Produk wisata halal bukan hanya untuk turis timur tengah, tetapi juga untuk negara-negara seperti China, Korea, dan Jepang yang juga merupakan pasar potensial.
Keempat, Indonesia merupakan pasar wisata halal terbesar yang diperkuat dengan tim percepatan pembangunan produk wisata halal.
Kelima, Fasilitas ramah traveler Muslim, fasilitas-fasilitas muslim friendly, Indonesia malah lebih bagus karena Indonesia sukses menyambar 12 kategori dari 16 gelar yang dipertarungkan dalam World Halal Tourism Award.
Indonesia bisa dikatakan beruntung. Negara dengan mayoritas penduduk muslim ini memiliki tempat wisata alam yang tidak dimiliki negara lain. Tidak hanya keindahan pemandangan pegunungan yang berjajar rapi, pantai dan alam bawah lautnya pun tak terbilang indahnya.
Sebut saja Danau Toba di Sumatera Utara. Pantai-pantai di Bali dan Pantai Kepulauan Raja Ampat yang sangat menawan. Kemudian untuk wisata pegunungan ada Gunung Bromo dan Gunung Rinjani. Kita juga mempunyai Pulau Komodo dan Candi Borobudur yang menjadi 7 keajaiban dunia dan lan-lain.
Pariwisata halal di Indonesia memiliki prospek ekonomi yang baik sebagai bagian dari industri pariwisata nasional.Â
Industri wisata ini bertujuan bukan hanya memberikan aspek material dan psikologis bagi wisatawan itu sendiri, melainkan juga memiliki kontribusi dalam peningkatan pendapatan pemerintah. Wisata halal ini tidak besifat ekslusif, namun inklusif bagi semua wisatawan (Muslim dan Non-Muslim).
Dalam survei MMTR 2017 juga disebutkan, saat ini terdapat dengan sekitar 1 miliar muslim yang berusia di bawah 30 tahun. Angka itu mewakili 60% dari populasi di negara-negara dengan mayoritas muslim, sehingga menjadi kesempatan bagi pasar perjalanan wisata.
 Adapun CrescentRating memperkirakan, lebih dari 30% wisatawan muslim pada 2016 merupakan kaum milenial dengan 30% lainnya merupakan Generasi Z.
Generasi ini merupakan kelompok demografis setelah kaum milenial. Dengan 121 juta pengunjung Muslim internasional pada 2016, sebanyak lebih dari 72 juta wisatawan Muslim merupakan Generasi Milenial ataupun Generasi Z.
Apalagi Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Pariwisata bisa menjadi lokomotif ekonomi nasional karena terdapat banyak aspek di dalamnya.
Memahami industri halal sangat penting bagi penyedia layanan yang melayani barang dan jasa halal baik untuk pasar lokal maupun internasional apa lagi di dunia yang sangat terintegrasi saat ini.
Semua personil yang terlibat dalam pemberian layanan halal harus mengetahui norma baru yang terjadi secara global dan dampaknya terhadap bisnis.
Ke depan Indonesia bisa menjadi pusat industry halal dunia. Hal tersebut akan terealisasi jika dipersiapkan dari sekarang.
Yang harus dipesiapkan adalah produk-produk yang terkait langsung dengan masalah kehalalan, hotel, restoran, destinasi atau hiburan yang semuanya mendapatkan sertifikasi halal, karena jumlah wisatawannya yang semakin meningkat.
Perlu diketahui bahwa ternyata konsumen yang memiliki permintaan terhadap produk-produk halal tidak hanya dari negara-negara Muslim, tapi juga negara-negara non Muslim yang mempertimbangkan pentingnya lingkungan maupun makanan yang sehat dan bersih.
- dari berbagai sumber dengan penyesuaian.-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H