Jangan berharap adu program ataupun adu strategi mensejahterakan rakyat dan jangan pula terlalu berharap penghidupan rakyat tiba –tiba berubah drastis. Coba saja lihat akhir akhir ini kampanye dua calon itu tak satupun menyiratkan bahwa mereka orang Indonesia. bukan merebut hati rakyat dengan gagasan dan program yang menarik eh,malah saling ejek saling hina dan saling tuding.yang satu mengungkit masa lalu sedangkanyang lainnya mengganggap tidak mampu, dianggap Capres boneka atau wayang.belum lagi saling rebutan tokoh, yang satu mengaku sudah mengusai ormas ini yang lainnya sudah yakin akan mendapat dukungan dari ormas yang itu dan untuk lebih afdolnya pakai prosentase segala.sebagai salah satu anak bangsa dan mempunyai hak pilih saya bingung hanya untuk mendapat suara rakyat harus saling menjelekkan saling tebar fitnah.
Pemilu Capres dan Wacapres tahun ini sadis dan menghalalkan segala cara dan kemungkinan. Lewat media sosial, tulisan bernada provokatif dilancarkan, ada juga gambar-gambar melecehkan salah satu calon dan menyanjung capres lainnya.media tv juga di jadikan medan adu cemoohan dibungkus dengan cara apikdebat publik katanya.dan yang parahnya dua capres sengaja membiarkan para pendukungnya melakukan hal ini. Walaupun mereka berusaha berpura-pura melarang simpatisannya,nah apakah layak calonseperti ini jadi presiden, mencegah segelintir simpatisannya saja tak mampu apalagi mengurus jutaan rakyat indonesia.
Rakyat indonesia tak perlu pemimpin yang berpura-pura tegas atau pemimpin yang berpura-pura santun. Rakyat indonesia hanya ingin presiden yang tak terlalu overacting nanti malah menyusahkan rakyatnya sendiri.kita sudahpunyai enam presiden, Sukarno tegas berani tak takut dengan bangsa lain.Suharto aman tentram selama 32 tahun tak ada gejolak yang serius, kita jugapunyai Habibie presiden yang sangat cerdas, kita mempunyai GusDur presiden sekaligus kiyai, kita juga pernah mempunyai megawati, presiden yang lembut, kita juga mempunyai SBY, presiden yang santun ramah, yang belum kita punyai presiden yang bisa mensejahterakan rakyatnya.apakah ada bibit itu di kedua calon ini ? Kalau masih mementingkan golongan dan partai pendukungnya rasanya belum. Jadi kapan kita bisa mendapatkan presiden yang bisa mensejahterakan rakyatnya ? Entah sampai kapanimpian Iwan Fals melihat presiden ½ dewa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H