Mohon tunggu...
WIN ANSAR
WIN ANSAR Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat Literasi dan Penulis Seni

Penggiat Literasi dan Penulis Seni

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi Duka Stadion Kanjuruhan

3 Oktober 2022   19:29 Diperbarui: 3 Oktober 2022   19:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tragedi Duka Stadion Kanjuruhan

Oleh Ansar Salihin

Ribuan orang berkumpul sekedar menyaksikan perhelatan sepak bola
Seketika berubah jadi duka
Asap gas air mata menyelimuti stadion Kanjuruhan
Kegembiraan berubah jadi mencekam
Cahaya berubah jadi kelam
Tongkat-tongkat melayang di tubuh
Orang-orang berhamburan mencari jalan
Sesak hilang kendali tak sadar diri
Terhimpit, terjepit sampai terinjak tak terelakan
Teriakan tangis pilu membara di mana-mana
Ambulan lalu lalang mengantar duka
Entah hidup atau tak bernyawa
Duka Indonesia

Tragedi stadion kanjuruhan malang
Seratus tiga puluh nyawa melayang
Ratusan orang jadi luka terawat
Ribuan orang trauma mengisahkan luka
Jutaan orang berduka tangis bangsa
Anak-anak kehilangan orang tua
Orang tua mencari anak-anaknya kemana
Ku tabur bunga di pusaran nisanmu
Bersama bait-bait doa menyertai
Damailah

Ini bukan perang, tapi
Tangis
Luka
Duka
Nyawa
Jadi catatan sejarah tragedi sepak bola Indonesia

Banda Aceh, 3 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun