Multikultularisme yang ada di Indoensia menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai banyak keragaman dan kekayaan yang sangat membutuhkan solidaritas antar sesama umat manusia demi tercapainya kehidupan yang harmonis. Menciptakan kerja sama interaksi sosial yang teratur merupakan tujuan dari solidaritas. Rasa solidaritas yang lebih mementingkan kepentingan orang lain/ kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi akan menambah rasa kebersamaan, yang menimbulkan anggotanya menjadi saling menghormati, menjadi terdorong untuk saling bertanggung jawab, dan memperhatikan kepentingan sesamanya.
Solidaritas harus ditanamkan sejak dini oleh individu dan kelompok. Peran pendidikan sebagai lembaga formal sangat di butuhkan dalam membentuk karakter peserta didik yang memiliki sikap solidaritas yang mencakup rasa saling kebersamaan, saling empati, dan saling simpati antara individu atau kelompok masyarakat.
Melalui pembelajaran IPS di sekolah diharapkan menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki nilai-nilai moral dan membekali dengan keterampilan berkomunikasi, berinteraksi, serta berfikir kritis.Menurut Soerjono Kosasih pembelajaran IPS meupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konseppilihan dari cabang ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta di olah beradsarkan prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.  Kegitan dalam pembelajaran IPS, peserta didik diharapkan mampu memiliki kompetensi sosial, serta  kompetensi  kompetensi keterampilan dan kompetensi pengetahuan.
Solidaritas terbentuk dari adanya kerja sama interaksi sosial yang mengahasilkan suatu hubungan sosial dan relasi sosial hingga terciptanya solidaritas sosial diantara individu tersebut. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu satu dengan individu lainnya, di mana individu satu dapat mempengaruhi inidvidu lainnya.
Kerja sama dalam interaksi sosial dalam pembelajaran IPS memiliki peran penting dalam membangun solidaritas di sekolah. Melalui pendekatan kolaboratif, peserta didk belajar bagaimana saling memahami, bekerja sama, dan mengahargai perbedaan dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama.
Kerja sama dalam interaksi sosial di pembelajaran IPS membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, rasa empati, dan kesadaran kolektif. Melalui berbagai metode yang melibatkan kolaborasi, siswa tidak hanya memahami konsep solidaritas, tetapi juga mempraktikkannya dalam lingkungan sekolah dan kehidupan nyata. Ini membentuk komunitas sekolah yang harmonis dan berorientasi pada nilai-nilai kebersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H