Kau selalu bangga dengan kecantikanmu
Kau selalu bangga dengan hartamu
Kau selalu bangga dengan jabatanmu
Kau selalu bangga dengan tabiatmu
Kau tertawa melihat aku (dia) terjatuh
Kau tertawa melihat aku (dia) terluka
Kau tertawa melihat aku (dia) dihina
Kau tertawa melihat aku (dia) dicerca
Kau hidup dalam gemerlap duniamu
Tak peduli orang lain yang banyak tersakiti
Tersakiti oleh kata-katamu, tersakiti oleh semua ucapanmu, tersakiti oleh segala tindakanmu
Keangkuhanmu, kesombonganmu, kemunafikanmu,,,
Semua kau tutupi dengan senyuman palsumu
Semua kau sembunyikan dengan kebaikan yang semu
Apalagi yang mau kau banggakan?
Apalagi yang mau kau pamerkan?
Apalagi yang mau kau tertawakan?
Lakukan lah semuanya sepuasmu
Lakukan lah semuanya sesukamu
Selagi kau masih bisa bernafas
Selagi kau masih bisa tertawa dan menghina dengan segala yang kau punya
Karena mungkin seperjuta detik setelah itu, kau baru sadar bahwa kau hanyalah MANUSIA PENDUSTA..
Kau masih beruntung jika kau sempat sadar
Tapi, bagaimana jika kau lebih dulu tertidur dan tidak bangun lagi???
D’ GirLz
Juni ‘09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H