"Kesetaraan gender bukan hanya soal perempuan, bukan sekedar persamaan hak namun juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang adil". Penulis
Peran laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender sangat dibutuhkan, benarkah demikian ?
Saat ini, dizaman Ketika teknologi yang semakin maju dan pemikiran progresif memimpin gelombang perubahan, kesetaraan gender semakin menjadi perbincangan umum dan pusat perhatian didalam banyak bidang kehidupan. Mulai dari dunia kerja hingga politik, gerakan kesetaraan gender semakin berkembang dan menarik perhatian seluruh dunia.
Kini kesetaraan gender bukanlah isu yang hanya harus dipedulikan oleh perempuan saja, tetapi laki-laki juga memainkan peran yang sangat penting dalam mempromosikan dan meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender di tengah-tengah masyarakat. Di saat perubahan sosial semakin meluas, partisipasi laki-laki dalam perjuangan kesetaraan gender juga menjadi sangat penting untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
Laki-laki menempati posisi khusus dalam struktur sosial, karena Laki-laki kerap dianggap sebagai sosok yang dominan dan mempunyai kekuasaan yang lebih besar dibanding seorang perempuan dan perspektif ini sebenarnya bisa digunakan untuk mendorong kesetaraan gender. Laki-laki dapat menggunakan posisi dan pengaruhnya untuk membantu mengubah norma-norma sosial yang membatasi perempuan. Tidak hanya sampai disitu, Seorang laki-laki juga harus memahami dan menghormati hak-haknya, mereka harus memahami bahwa perempuan mempunyai hak yang sama atas pendidikan, hak  atas pekerjaan dan kesempatan yang sama di dalam masyarakat. Lalu, Bagaimana sih peran laki-laki dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman kesetaraan gender? Mari kita telaah lebih dalam!!
Apa sih Gender itu? Gini Para readers, Gender dapat dipahami sebagai Konsep sosial dan budaya yang berada pada individu berdasarkan kategori laki-laki dan perempuan, Hal ini Termasuk sikap, tanggung jawab, peran, fungsi, hak, dan perilaku. Konsep Gender tidak hanya identik dengan jenis kelamin yang merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan.
Perubahan pandangan mengenai gender yang masih dianggap sebagai topik sensitif yang telah menimbulkan kebingungan budaya di masyarakat karena masih adanya anggapan bahwa jenis kelamin tidak setara. Hal inilah yang menjadi akar permasalahan ketidakadilan terhadap perempuan yang dapat berujung pada diskriminasi. Peristiwa sosial tertentu juga dapat menghalangi perempuan untuk mewujudkan potensinya sehingga menimbulkan diskriminasi di masyarakat.
Tidak semua masyarakat menghadapi diskriminasi berdasarkan ras atau etnis, namun hampir semua masyarakat menghadapi diskriminasi berdasarkan gender sampai batas tertentu. Dalam banyak kasus, diperlukan waktu yang lama untuk memperbaiki ketidakadilan ini. Namun suasana ketidakadilan ini dapat berubah secara signifikan melalui perubahan kebijakan dan kondisi sosial ekonomi.