Mohon tunggu...
Wina Eka Rahmidiani
Wina Eka Rahmidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-Present is the key to the past- Meanwhile -Present is the key to predict the future- So -Be present and enjoy your each moment-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggantung Asa

15 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   07:04 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggantung Asa (Sumber Foto: Dokumen Pribadi)

"Menggantung Asa"

Ia lahir di sebuah desa.
Dari rahim seorang Ibu yang mulia.
2.109 km jaraknya dari Ibukota Negara.
Di sana Ia tumbuh dengan kasih sayang tumpah ruah Sanak Saudara.
Nilai hidup yang ditanamkan Ibu Bapaknya, jauh menancap ke sanubarinya.

Ia memang terlahir di sebuah desa.
Dari keluarga yang begitu bersahaja.
Namun mimpinya jauh melintasi dunia.
Keterbatasan yang ada tak berhasil menghentikan langkahnya.
Tak gentar Ia menghadapi kerasnya dunia tuk menggapai asa.

Merantaulah Ia berbekal restu Orang tua.
Perjalanan darat, laut, dan udara ditempuhnya.
Ditinggalkannya kampung halaman beserta Ibu Bapaknya.
Pergilah Nak, kejarlah mimpimu ke ujung dunia.
Doa Ibu Bapak menyertai dalam setiap helaan nafas untuk Ananda.

Bandung, 14 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun