Mohon tunggu...
Wina Eka Rahmidiani
Wina Eka Rahmidiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-Present is the key to the past- Meanwhile -Present is the key to predict the future- So -Be present and enjoy your each moment-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Persahabatan Lintas Gender. Mungkinkah?

9 Juni 2023   07:00 Diperbarui: 9 Juni 2023   07:03 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dalam topik ini terdapat 2 pendapat orang yang saling berlawanan. Pendapat yang pertama menyatakan bahwa pertemanan lintas gender merupakan hal yang mustahil tanpa salah satunya memiliki perasaan yang berbau romansa selayaknya pria dan wanita. Sementara pendapat yang kedua menyatakan bahwa pertemanan lintas gender mungkin saja dilakukan dan berhasil di dirinya.

Kedua pendapat tersebut merupakan kemungkinan yang dihasilkan atas pengalaman sekumpulan populasi orang yang mengalaminya. Jadi baik pendapat pertama dan kedua tidak sepenuhnya benar atau salah, karena keduanya sangat relatif tergantung kondisi masing-masing yang sedang atau pernah mengalaminya.

Persahabatan lintas gender tidaklah mudah. Ya, tidak jarang ketika salah satu ada keduanya memiliki pasangan, timbul kecemburuan yang berasal dari pasangan terhadap sahabat lintas gendernya. Lantas siapa yang harus didahulukan ketika hal tersebut terjadi? Jawabannya, pasangan. Ya, pasangan. Sebab dengan pasanganlah kita akan menghabiskan sisa usia. Sementara dengan sahabat hanya ketika saat tertentu saja, dan sahabat yang baik merupakan sahabat yang penuh dengan toleransi dan pengertian terhadap sahabatnya.

Penulis sendiri memiliki sahabat lintas gender dan telah 8 tahun kami bersahabat, namun kami sejak awal telah berkomitmen bahwa jika suatu saat nanti salah satu atau keduanya memiliki pasangan, kami harus mendahulukan pasangan dan tidak akan bersahabat lagi untuk menghargai perasaan pasangan kita masing-masing. Kejam bukan?

Jadi mungkinkah persahabatan lintas gender terjadi? Mungkin, kalau sejak awal telah memiliki batasan tertentu. Tapi bisa juga tidak mungkin, buktinya banyak terjadi “teman tapi menikah”. Kalau seandainya pun sampai terjadi yang awalnya sahabat lalu timbul perasaan romantis hingga mungkin saja sampai menikah sebetulnya telah selangkah lebih maju daripada yang menikahi pacarnya. Mengapa? Sebab hubungan persahabatan dan hubungan pacaran memiliki satu benang merah yang membedakan keduanya.

Apakah benang merah tersebut? Yakni, dalam hubungan persahabatan tidak ada yang namanya jaga image, segala hal baik dan buruk tidak sungkan ditampilkan pada sahabat. Bahkan berani tampil dalam kondisi paling buruk sekalipun. Berbeda dengan dalam hubungan pacaran, segala hal dibuat sesempurna mungkin dan segala hal buruk sebisa mungkin untuk tidak diketahui oleh pacar, untuk membuat sebaik mungkin citra di hadapan pacar. Dengan sahabat berani tampil dalam kondisi paling buruk, dengan pacar harus tampil dalam kondisi terbaik. Itu benang merahnya.

Padahal ketika sudah menikah, akan bertemu setiap hari dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Jadi, secara otomatis segala keburukan pasangan akan terkupas satu persatu, sehingga menimbulkan kekagetan terhadap segala perbedaan yang terjadi dan harus menyesuaikan diri dari awal lagi selama apapun waktu pacaran sebelumnya. Berbeda dengan sahabat, yang sudah mengetahui segala hal baik maupun buruk mengenai sahabatnya, sehingga ketika pun ternyata jodohnya merupakan sahabatnya sendiri, tidak akan terlalu banyak penyesuaian yang harus dilakukan, karena dengan sahabat biasanya "menjadi diri sendiri" sementara dengan pacar "menjadi diri yang sempurna".

Jadi jawaban atas judul diatas yakni. Mungkin Ya. Mungkin Tidak.
Relatif, tergantung setiap orang yang mengalaminya dan kondisi terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun