Hujan telah reda malam ini, namun hawa dingin masih terasa terbawa angin. Langit tak lagi menghitam, namun bulan masih terlihat enggan menampakan diri. Tak apa-apa, asal segelas kopi masih setia disini. Membuat terjaga hingga malam membuta. Aku tak suka bermimpi, hari esok terlalu banyak menyimpan misteri. Terkadang memaksaku untuk berlari, namun di lain hari memaksaku berdiam diri. Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi, menanti, berlari, atau akan mati. Tapi malam ini aku hanya ingin menikmati kopi ini, bersama sepiring kenangan masa lalu yang masih utuh, dan sedikit berdebu.
Kopi telah habis kunikmati. Kenangan masa lalu masih setia menari. Aku masih duduk terjaga, menanti pagi, menyapa mentari. sebenarnya aku lebiih suka malam tak berakhir. Menghabiskan segelas kopi, berbicara bersama kenangan, mendengarkan sunyi, lalu bernyanyi bersama sepi. Tapi malam tetap akan berakhir, mendinginkan gelas yang tak lagi berisi, memaksa kenangan itu untuk pergi, dan memaksaku beranjak berdiri.
Sebagaimanapun aku berusaha beranjak pergi, mimpi itu memanggilku kembali. Segelas kopi itu seolah tak berarti. Aku menyerah, mimpi telah menyelimutiku pagi ini. dan tentu saja tak ada mentari yang kusambut dengan langkah kaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H