Mohon tunggu...
Daun hijau
Daun hijau Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang harus diterangkan, jika suram lebih menawan

Tetaplah menjadi hijau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Manghantarmu Pergi

30 Maret 2019   08:34 Diperbarui: 30 Maret 2019   09:14 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada pertanyaan yang ingin kuajukakan. Angin telah reda meniup daun-daun tua yang tak lagi  muda. Kini tak tersisa, gugur, jatuh dan hampa.

Berjalanlah dengan pelan-pelan, pandanglah kiri kanan jalan. Bunga-bunga layu, kupu-kupu yang menjauh. Pergi, melupa, dan tak akan ada yang tersisa.

Tak usah menoleh, lanjutkan perjalan. Bawalah serta peluk dan kenangan, sebagai penghangatmu disetiap persinggahan.

Teruslah melangkah, tak usah kembali. Tak ada kita disini.

Bandar Lampung, 29 Maret 2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun