Mohon tunggu...
Daun hijau
Daun hijau Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang harus diterangkan, jika suram lebih menawan

Tetaplah menjadi hijau

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cermin Mati

24 Maret 2019   09:37 Diperbarui: 24 Maret 2019   09:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tak ada bayangan mampu hidup disana, segalanya akan berakhir bila disentuhnya. jiwanya adalah Kegelapan. Senyuman tak akan terlihat, semuanya ditelan di dalam pekat.

Wajah-wajah itu akan mati, tertekan. Nafas akan menderu beradu, mencari-cari pemiliknya. Ditatapnya lurus, tapi tak dilihat dirinya. Tak ada apapun disana. Ia tak menemukan wujudnya.

Ia mencoba menggapai-nggapai, menyetuh, namun tak ada genggaman yang membalas.  Ia meneriaki, tapi ia hanya mendengar suaranya sendiri.

Ia melayangkan tinju, retak. Darah-darah bercucuran, namun, ia tak menemukan wujudnya.

Ia menyerah, jiwa-jiwanya melemah, dan cermin mati menguasinya.

Bandar Lampung, 24 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun