Mohon tunggu...
Wimala Hardyawati
Wimala Hardyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Gadjah Mada

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sambelia Perangi Stunting: Program KKN-PPM UGM Melukis Sambelia Dalam Mengurangi Stunting di Sugian

28 Agustus 2023   15:42 Diperbarui: 28 Agustus 2023   15:43 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga puluh satu anak Desa Sugian, Sambelia dinyatakan stunting. Bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sugian dan Dinas Kesehatan Lombok Timur, mahasiswa KKN-PPM UGM Melukis Sambelia menyelenggarakan program Sambelia Perangi Stunting berbasis bahan pangan lokal.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurangnya asupan gizi, yang ditandai dengan tinggi badan anak berada di bawah standar kurva pertumbuhan usianya. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Namun, tingginya angka stunting ini masih menjadi permasalahan serius bagi pemerintah setiap tahunnya, tak terkecuali di Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Data stunting di Desa Sugian pada bulan Juli 2023 menunjukkan bahwa terdapat tiga puluh satu anak yang dinyatakan berada dalam kondisi stunting, dengan rincian umur 6-12 bulan sejumlah 3 bayi dan umur >1 tahun sejumlah 28 balita. Kasus stunting masih ditemukan di Desa Sugian karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan asupan gizi pada calon ibu serta 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Selain itu, sanitasi, edukasi gizi dan pola asuh, serta perencanaan pernikahan dan ekonomi yang berperan dalam pencegahan dan penanganan stunting masih minim diterapkan. Melihat kondisi tersebut, tim KKN-PPM UGM Melukis Sambelia bekerja sama dengan pemerintah Desa Sugian dan Dinas Kesehatan Lombok Timur mengadakan kegiatan Sambelia Perangi Stunting pada 14 Juli 2023 di Aula Kantor Desa Sugian.

Sambelia Perangi Stunting merupakan program yang bertujuan untuk memberikan motivasi dan bekal ilmu kepada para ibu dalam penanggulangan dan pencegahan stunting. Kegiatan ini mengangkat tema “Bangkit dari stunting: Motivasi serta strategi penanganannya.” Sambelia Perangi Stunting berisi serangkaian kegiatan yang diawali dengan pendataan kondisi anak dengan status stunting. Selanjutnya diadakan suatu acara yang berisi pemberian sosialisasi dan tanya jawab oleh narasumber mengenai penanganan stunting dari berbagai aspek. Selain itu, pada acara ini disampaikan juga contoh meal plan atau rencana menu makan harian yang telah disusun oleh tim KKN-PPM UGM. Acara selanjutnya ditutup dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berisi produk pangan lokal yang sudah disiapkan oleh pihak desa. Pada PMT tersebut, pemerintah Desa Sugian memberikan abon ikan tuna produksi Poklahsar Keluarga Bahari, kacang mete Sugian produksi KWT Bangkit Bersama, serta produk susu dan suplemen yang padat gizi.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
Dok. pribadi
 

Pada sesi materi, Wahyuni Kunayati, S.Gz., MPH, Seksi Gizi Dinas Kesehatan Lombok Timur, yang juga alumni UGM, menyampaikan bahwa bahan-bahan pangan lokal di sekitar Sambelia dapat membantu para ibu untuk memberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang mudah diolah, tetapi tetap padat gizi. Selain MPASI, Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif menjadi salah satu cara yang perlu dilakukan untuk bangkit dari stunting. Melengkapi materi tersebut, melalui Buku Perencanaan Pemberian Makanan Harian Anak Usia 6-23 Bulan, mahasiswa KKN-PPM UGM Melukis Sambelia menyampaikan beberapa contoh menu utama dan menu selingan untuk setiap kelompok usia anak dengan bahan baku lokal di sekitar Sambelia. Kiat-kiat menghadapi anak sulit makan dan penjelasan terkait MPASI juga disampaikan pada buku tersebut dalam bentuk buku cetak dan digital yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. 

Kegiatan ini diterima baik oleh masyarakat Desa Sugian, Sambelia. Masyarakat tampak antusias untuk datang dan aktif bertanya setelah penyampaian materi berlangsung. Melalui kegiatan ini, Sambelia Perangi Stunting harapannya dapat menjadi salah satu langkah membantu pemerintah untuk mengurangi kondisi stunting dan meningkatkan kesadaran serta motivasi orang tua untuk selalu melengkapi kebutuhan gizi anak.

Penyusun:

1. Wimala Hardyawati Putri Apsari (Mahasiswa Farmasi, UGM)

2. Hanifah Widyastuti (Mahasiswa Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, FTP UGM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun