Tolikara (Tanah Papua) - Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Willem Wandik - Yotam Wonda atau yang lebih dikenal sebagai pasangan WILYON, dalam Perhelatan Pilkada 2024, mengusung visi pembangunan Tolikara yang mengutamakan 5 aspek fundamental, diantaranya Pembangunan aspek Religius, Kebudayaan, Kemandirian, Keadilan dan Kesejahteraan.. Kelima Visi pembangunan itu kemudian di singkat kedalam jargon "Tolikara Yang Ramah", yang terdiri dari "tekad kepemimpinan yang mewariskan legacy Tanah Penginjil di Lembah Toli (menjadi berkat untuk semua perbedaan), untuk mencapai tujuan Masyarakat yang Religius, Masyarakat yang Berbudaya, Masyarakat yang Mandiri, Masyarakat yang merasakan Keadilan, dan Masyarakat yang merasakan Kesejahteraan..
Pasangan WILYON (Willem - Yotam) menyadari pentingnya fondasi demokrasi yang berkualitas, berbobot, dan mendewasakan seluruh elemen yang terlibat dalam tujuan penyelenggaraan suksesi kepemimpinan daerah di Tolikara.. Kami menyadari ada historis yang tidak "nyaman" disetiap perhelatan pesta demokrasi di Tolikara, yang selalu menyisakan dampak pembelahan di masyarakat, yang tidak jarang menimbulkan "friksi sosial", mengakibatkan pertentangan dan konflik terbuka, yang melibatkan para simpatisan pendukung..
Memang benar, pada awalnya kita semua terlibat dalam kontenstasi terbuka, kita semua berdiri pada posisi yang meniatkan cita-cita aspiratif rakyat yang memberikan dukungan, namun, jangan lupakan tujuan dari suksesi pesta demokrasi adalah sebagai wadah pembelajaran politik dan demokrasi bagi rakyat kita di Tolikara, dan sebagai pemimpin politik yang mengemban amanah kepemimpinan tersebut, tidak sepatutnya kita bertindak melampaui batasan norma dan adat istiadat, serta ajaran Tuhan Yesus dan Gereja, untuk menghadirkan kedamaian, kesejukan, persaudaraan, kearifan dalam pikiran dan perilaku, untuk mencapai tujuan kemakmuran "prosperity" bagi seluruh rakyat yang tinggal diatas bumi "Tanah" yang sama..
Pasangan WILYON mengusung agenda dan cita cita hadirnya Tolikara Yang RAMAH, tanpa terkecuali harus tercermin pula dalam cara-cara penyampaian tujuan politik yang menjunjung tinggi penghormatan terhadap Kemuliaan Umat Tuhan di Lembah Toli (Tuhan Yesus telah memberikan contoh keteladanan yang sangat baik sebagai Pemimpin Umat Manusia).. Oleh karena itu Pasangan WILYON bertekat untuk menghadirkan atmosfir Pilkada yang SEJUK dan Membuat NYAMAN semua pihak, baik itu terhadap kawan yang berjuang dalam suksesi politik maupun mereka yang berada pada posisi berseberangan sebagai kontenstan yang tengah ikut serta dalam kontenstasi pemilu daerah..
Mari rayakan keikutsertaan seluruh rakyat Tolikara dalam pesta demokrasi yang menggembirakan, tidak perlu ada rasa permusuhan yang dihembuskan untuk saling menjatuhkan, sebab siapapun yang akan menjadi pemimpin daerah, akan menjadi Kepala Pemerintahan Eksekutif yang dituntut untuk membawa "KEBAIKAN" tanpa memandang latarbelakang kepentingan Politik, sebab ruang lingkup Kekuasaan Eksekutif itu merupakan Ranah Pelayanan dan Pengabdian Untuk Seluruh Rakyat Tolikara..
Marilah menjadi Garam dan Terang bagi setiap "Nafas Kehidupan" yang ada di Tolikara, yang bukan hanya di tujukan untuk melayani kehidupan manusia saja, melainkan pelayanan terhadap keberlangsungan Lingkungan, Alam, Para Leluhur yang yang terus mengawasi kehidupan generasi dihari ini.. Setiap pemimpin politik, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi masyarakat dan lingkungannya, dan juga diharapkan dapat menjadi alat Tuhan untuk membawa "Terang dan Kebaikan" bagi rakyat yang mencita-citakan kehidupan yang baik dan berkecukupan..
Harapan terbesar pasangan WILYON Untuk Tolikara Yang RAMAH (Religius berbudAya Mandiri Adil & sejaHtera) akan hadirnya Kontestasi Pilkada Tolikara yang menghadirkan "rasa KEGEMBIRAAN", dalam satu gagasan besar bersama "Katong Samua Basudara".. Pasangan WILYON yang RAMAH menghendaki Politik yang Riang Gembira, Politik yang mempersatukan semua perbedaan dan latarbelakang, sebab Tolikara butuh persatuan, Unity For The People, The leader to serve the people, Tolikara dibangun dalam Unity in Diversity, dan Tolikara yang dibangun diatas gagasan Unity for All..
Dengan gagasan demokrasi yang sejuk dan mendewasakan, kita semua diberikan tanggung jawab oleh sejarah (peradaban Tanah Injil) untuk melayani setiap orang di Tolikara dengan hati yang tulus, ikhlas dan berserah diri kepada Tuhan, yang pada gilirannya menempatkan kita semua sebagai pemimpin Politik "dengan kewajiban moral/morality obligation" untuk menghadirkan ikatan persaudaraan, kekeluargaan, persatuan, kesejukan, kenyamanan, yang tergambar dari pelaksanaan pilkada yang menghadirkan kegembiraan, diperdengarkannya nyanyian "kidung suci" yang dirayakan dari Gereja - Rumah Tuhan hingga ke Rumah-Rumah Rakyat (Honai) dengan suka cita, dirayakan dalam pesta demokrasi yang menyenangkan, penuh kegembiraan, dan penuh persaudaraan..
Horas, Maturnuwun, Wa Wa Wa.. Willem Wandik - Yotam Wonda (Pasangan WILYON Yang RAMAH)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H