Mohon tunggu...
Wildan P
Wildan P Mohon Tunggu... -

081286560305

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kurir Narkoba Dieksekusi untuk Menyelamatkan Gembong

27 April 2015   21:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir tahun 2012 terdapat berita yang ramai diperbincangkan masyarakat. Terpidana mati narkoba Hengky Gunawan dikurangi hukumannya menjadi 15 tahun. Masih ditambahi korting lagi oleh Hakim Ahmad Yamani lewat pemalsuan putusan menjadi hanya 12 tahun penjara.

Hengky Gunawan adalah pemilik pabrik ekstasi di Surabaya. PN Surabaya memvonis Hengky dengan 17 tahun penjara, Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya menghukum 18 tahun penjara dan kasasi MA mengubah hukuman Hengky menjadi hukuman mati. Namun oleh Imron Anwari, Hakim Nyak Pha dan Ahmad Yamani, hukuman Hengky menjadi 15 tahun penjara.

Apakah penyelamatan nyawa terpidana ini dilakukan dengan gratis? Hmmm..hanya Tuhan yang tahu. Dengan pabrik yang dimiliki dan pengalaman internasional berbisnis narkoba Henky Gunawan pasti kaya raya. Dia bukan sekedar kurir ecek ecek. Status gembong narkoba pantas disematkan ke dirinya. Orang dengan skill bisnis narkoba seperti Hengky pastinya bisa membuat tergiur aparat untuk berkolusi. Network yang sudah dia bangun sangat mendukung. Kemampuannya bisa dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan dari bisnis haram ini.

Mary Jane adalah kurir narkoba yang tertangkap pada 25 April 2010 di bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Setelah melalui persidangan wanita Filipina ex prt ini dijatuhi vonis hukuman mati. Kurir miskin ini kontras dengan Hengky Gunawan. Dia tidak punya uang, tidak punya network yang akan menyelamatkan nyawanya. Bagi aparat Indonesia Mary Jane ini tidak akan bisa diperas, tidak akan bisa diajak kolusi untuk memproduksi narkoba. Tidak mempunyai bargaining position sama sekali.Tapi bagaimanapun tidak berharganya Mary Jane ini, dia masih bisa digunakan untuk contoh penegakan hukum. Dia bisa ditembak dengan dinaikkan dulu statusnya dari kurir menjadi gembong narkoba. Dengan demikian pemerintah tidak akan merasa terlalu bersalah telah membunuh kurir kepepet, toh dia sudah dikasih gelar gembong.

Rani Andriani yang dieksekusi tiga bulan yang lalu juga merupakan kurir narkoba. Dia tertamglap di bandara Sukarno Hatta bersama saudaranya bernama Deni ketika akan menyelundupkan narkoba ke London pada Januari 2000. Sang bandar bernama Ola juga tertangkap di tempat parkir bandara. Ketiganya diadili di Tangerang dan dijatuhi hukuman mati. Pada perkembangan selanjutnya, Ola dan Deni mendapat pengurangan hukuman dan terhindar dari regu tembak. Ola adalah pebisnis narkoba lama yang sudah kaya dari hasil narkoba. Uangnya bisa digunakan untuk membeli hukum. Rani yang sekedar kurir miskin tidak bisa menghindar dan harus pasrah untuk dijadikan contoh penegakan hukum dengan ditembak mati.

Peredaran narkoba di Indonesia masih akan marak. Ini karena aparat bekerja sama dengan napi gembong narkoba untuk melanjutkan bisnisnya dari tempat yang aman, yaitu LP. Seperti terungkap beberapa waktu lalu bisnis narkoba terjadi di berbagai LP. Bahkan LP pun dijadikan pabrik untuk membuat narkoba. Aparat penegak hukum seperti jaksa Esther beberapa tahun lalu juga tertangkap menjual barang bukti narkoba. Jadi tidak perlu berharap terlalu banyak bahwa peredaran narkoba akan menyusut dengan ditembaknya kurir kelas teri ini. Gembong narkoba yang diselamatkan akan beroperasi di belakang layar.

Dengan menyelamatkan gembong narkoba, setidaknya membuat dua keuntungan finansial bagi aparat. Pertama operasi penyelamatan nyawa ini akan menghasilkan transaksi uang yang besar. Upaya hukum yang dilakukan bisa dinego besaran rupiahnya. Kedua, gembong narkoba yang nyawanya diselamatkan itu bisa digunakan untuk melanjutkan bisnis narkoba dibawah lindungan aparat.

Penyelamatan nyawa gembong narkoba ini tentu akan menjadi sorotan masyarakat. Karena itu harus dicarikan akal supaya tidak terlalu terlihat mencolok. Salah satu jalan adalah melaksanakan eksekusi terhadap kurir narkoba kelas teri seperti Mary Jane atau Rani Andriani. Dibuatlah rilis bahwa yang dieksekusi itu adalah gembong narkoba. Dengan cara seperti ini masyarakat akan puas dan menganggap gembong narkoba memang benar dieksekusi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun