Mohon tunggu...
Wely Joedy
Wely Joedy Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pengamat teknologi, ekonomi dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Sony untuk Bertahan di Jajaran Perusahaan Raksasa Elektronik

8 Februari 2014   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:02 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perusahaan raksasa elektronik dan berbagai macam peralatan Sony diperkirakan akan mengalami kerugian yang cukup mendalam sebesar USD 1.1 Miliar tahun ini. CEO Sony Kazuo Hirai, yang mengambil alih pucuk pimpinan Sony 2 tahun lalu, mempunyai tugas yang sangat berat mengembalikan kepercayaan investor setelah beberapa unit bisnisnya mengalami kerugian, terutama unit bisnis TV dan PC. Saat mengambil alih jabatan CEO tersebut, Hirai mengatakan bahwa bisnis yang akan menjadi tulang punggung dari Sony adalah Peralatan Mobile (ponsel), games (PS), dan produk imaging.

Setelah mengalami beberapa penurunan kinerja, Sony akhirnya melego hampir semua saham di Sony kepada salah satu investor Japan Industrial Partners (JIP) dengan harga diperkirakan sekitar USD 490 Juta. Sony memberhentikan sebanyak 5,000 karyawan yang bekerja di unit bisnis ini. Unit PC dengan merek VAIO mengalami penurunan terus menerus seiring dengan turunnya popularitas PC dan meningkatnya penjualan alat canggih seperti smartphone dan tablet. Terakhir penjualan Sony Vaio mengalami pernurunan sebesar 10% pada tahun 2013 dan hanya menguasai pangsa pasar sebesar 1.5% dari total marketshare.

Selain unit PC, Sony sebagai produsen TV terbesar ketiga setelah Samsung dan LG, juga mengalami kerugian sebesar sekitar USD 246 Juta. Namun demikian, Sony tetap memutuskan untuk memproduksi TV karena merupakan bisnis awal yang ditekuni, dan Hirai akan melakukan reorganisasi dan restrukturisasi di unit bisnis ini. Hanya tekanan para investor mungkin akan membuat perbedaan. Makoto Kikuchi, CEO dari perusahaan aset manajemen Myojo, mengatakan setiap tahun, Sony memberikan janji bahwa unit TV akan menghasilkan keuntungan, namun kenyataannya yang terjadi, mereka gagal untuk mencapai janji tersebut. Sony seharusnya juga berhenti menjual TV seperti yang dilakukan pada unit PC.

Sedangkan untuk unit permainan, Sony menunjukkan kinerja cemerlang dengan meluncurkan konsol game terbaru PlayStation 4 (PS 4), yang mana telah terjual lebih dari 4.2 juta unit dalam waktu 6 minggu pertama di bulan November lalu. PS 4 telah mendominasi pangsa pasar console game dengan angka sebesar 51.8%, di bawah Sony terdapat pesaing lain yaitu Microsoft dengan X Box 360 yang menguasai 34.8% pangsa pasar dan Nintendo (WII U) dengan angka 13.4%.

Sementara itu, unit lainnya, Sony Pictures, walaupun sempat mengalami kerugian karena film “White House Down” tidak terlalu berhasil di box office dunia, Sony kembali mengalami sukses dengan dua film yang menjadi hit yaitu “American Hustle” dan “Captain Phillips”, yang juga keduanya mendapat nominasi “best-picture” dalam Penghargaan Academy. Bahkan tahun ini, Sony bakal merilis kelanjutan dari film yang menjadi box office di tahun 2012 “The Amazing Spider Man”.

Keseluruhan, Sony jangka panjang masih dinilai jelek oleh lembaga penilai investor Moody dan Fitch. Mereka menilai Sony kurang agresif dalam bersaing menciptakan produk inovasi yang disukai konsumen seperti Apple membuat iPod, iPhone bahkan iWatch.

Apakah Sony di tahun ini dapat kembali menjadi perusahaan yang menguntungkan setelah beberapa strategi yang dilakukan?

Artikel ini ditulis ulang dari blog kami di Social Gadget News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun