Pada masa pandemi seperti ini semua sekolah memutuskan untuk pembelajaran daring termasuk dalam perkuliahan. Pembelajaran daring ini cocok untuk diterapkan saat pandemi seperti ini. Tetapi, setelah pandemi mereda sekolah mulai menerapkan sistem pembelajaran hybrid atau kuliah hybrid yang dimulai pada ajaran baru tahun 2021/2022. Pembelajaran hybrid merupakan penggabungan antara pembelajaran daring atau online dengan pembelajaran luring atau offline. Salah satu universitas yang menerapkan kuliah hybrid ini adalah Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta yang sudah dimulai sejak awal tahun 2021 sampai dengan sekarang. UNISA menerapkan kuliah ini pada mata kuliah yang memiliki praktikum.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam menerapkan kuliah hybrid ini menggunakan media seperti zoom, google meet, whatsapp grup, google classroom, E-learning, dan masih banyak lagi media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran daring yang berlangsung dalam perkuliahan. Dalam perkuliahan daring di UNISA Yogyakarta mahasiswa menggunakan barcode untuk absen agar mempermudah  dalam situasi pandemi seperti ini. Untuk perkuliahan luring atau offline Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta memastikan bahwa seluruh mahasiswa, dosen, dan seluruh aktivis universitas telah divaksin dengan memberikan kuesioner mengenai vaksinasi dan menfasilitasi vaksinasi yang berada di kampus. Vaksinasi tersebut dimulai dari bulan September sebelum perkuliahan dimulai. Perkulihan luring di UNISA memiliki sistem jadwal-jadwal tersendiri setiap prodi dan dalam jadwal tersebut terbagi lagi sesuai dengan semester. Jadi, dalam jadwal tersebut mahasiswa sudah tau waktu-waktu offline dan online serta sudah ada materi yang offline dan online. Dalam kelas offline terbagi dalam kelas-kelas kecil untuk mempermudah dalam pembelajaran mahasiswa.
Sebelum perkuliahan offline adapun prosedur yang harus dijalani oleh mahasiswa dan dosen yaitu swab antigen. Pada saat awal 2021 alat untuk skrinning awal yaitu Gnose, tetapi alat itu sudah tidak di pakai karena kurangnya tingkat keefektifan dari alat tersebut untuk mendeteksi adanya covid-19 dan mencegah penularan yang berada dilingkungan kampus. Hasil dari swab antigen akan langsung tertera pada aplikasi peduli lindungi dan hasil tersebut bisa kita tunjukkan kepada dosen serta satgas covid kampus. Saat offline adapun pelindung diri yang harus dibawa seperti masker, face shelid handcoon, dan jas lab serta menjaga jarak saat pembelajaran dimulai. Ketika hendak memasuki kampus setiap orang dicek suhu dan diberi tanda selotip berwarna hijau yang menyatakan bahwa suhu tubuh sudah normal. UNISA juga memiliki fasilitas asrama bagi yang terkena covid-19 dan asrama tersebut bebas untuk siapa saja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H