Mohon tunggu...
Wilson Rappa
Wilson Rappa Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyi Sembunyi

7 Maret 2019   00:34 Diperbarui: 7 Maret 2019   01:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunyi tak sembunyi merdu tak bernyanyi
Biar kata tidak mengoyangkan sambarannya
Mungkin lebih lembut lagi dari tangisan bayi
Yang membuka matanya pada dunia
tulus diadopsi oleh hati tidak juga merasai luluh
lentera malam cahayailah kertas lubuk
biar tinta menulis ceritanya.
Jangan biarkan karsa meramuh kebohongan.
Jangan biarkan kehadiran meninggalkan ketiadaan
Karena bukan api yang padam ketika hujan tiba.
Biar kata tidak mengoyangkan sambarannya
Mungkin lebih lembut lagi dari tangisan bayi
Yang membuka matany pada dunia
tulus diadopsi oleh hati tidak juga merasai luluh
lentera malam cahayailah kertas lubuk
biar tinta menulis ceritanya.
Jangan biarkan karsa meramuh kebohongan.
Jangan biarkan kehadiran meninggalkan ketiadaan
Karena bukan api yang padam ketika hujan tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun