Mohon tunggu...
wilman nurzaman
wilman nurzaman Mohon Tunggu... -

seorang anak muda yang terobsesi untuk membanggakan kedua orang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangsa Diskusi

22 Juli 2010   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalo ngomongin soal diskusi,bangsa kita terkenal jagonya. Mau diskusi tentang isu-isu politik,sosial,budaya hingga berita-berita terbaru pun banyak tokoh-tokoh kita yang pada jago dalam diskusi,bahkan hingga masalah terkecil sekalipun menjadi perdebatan sengit di tv. Bahan diskusi pun bukan cuma masalahnya aja yang menarik,solusi-solusi yang diutarakan pun ga kalah menariknya,bikin kita tambah penasaran kalo ga nonton ampe beres.
Coba kita tengok kasus century,perdebatan panjang terjadi antara anggota dewan yang seolah-olah menjadi detektif yang ingin membongkar kasus century hingga ke akar-akarnya,sedangkan Robert Tantular,Budiono, hingga Sri Mulyani Cs duduk di kursi pesakitan seperti seorang terdakwa di pengadilan,yang hanya bisa tersenyum simpul sambil sekali-kali menyeka keringat dingin yang menetes di wajahnya. Kalo kita simak dalam perdebatan itu seolah-olah anggota dewan ingin membuktikan bahwa telah terjadi pelanggaran hukum dalam aliran dana century sebesar 6,7 Triliun rupiah yang uangnya entah raib kemana,berbagai versi dikemukakan seperti masuknya aliran dana century kepada salah satu partai politik,misbakhun,bahkan hingga ke orang-orang yang nama dan alamatnya dipalsukan. Pertanyaan pertanyaan diajukan secara bergiliran dimulai dari fraksi A hingga Fraksi C hingga terjadi perdebatan panjang antara penanya dan yang ditanyakan yang seolah-olah ingin mengusut tuntas kasus century hingga akar-akarnya. Ironisnya harapan masyarakat dan harapan anggota dewan ternyata berlainan,diskusi-diskusi dan perdebatan yang dipertontonkan oleh anggota dewan dan disaksikan oleh jutaan masyarakat itu layaknya sinetron atau pun panggung sandiwara, karena ujungnya dah pasti dapat ditebak,kasus century dah pasti ingin dikubur dalam-dalam karena aliran dana triliunan rupiah itu melibatkan tokoh-tokoh penting hingga partai politik,bahkan Sri Mulyani sendiri pun terbang ke AS untuk dipindah tugaskan menjadi Wakil Direktur Bank Dunia,selamat jalan Sri Mulyani selamat jalan Century,kalimat itulah yang ada dalam benak masyarakat,dikarenakan Sri Mulyani adalah tokoh sentral dalam kasus century ini maka kepergian mantan Menkeu itu telah menjadikan kasus century mati suri padahal menurut anggota dewan Sri Mulyani dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas hilangnya dana triliunan itu,namun itulah anggota dewan kita,panas-panas tahi ayam,kalo lagi pnas keliatannya sangat ingin berjuang kalo kasusnya dah lumayan reda ya reda juga semngatnya, hilangnya kasus ini menambah lagi deretan panjang kasus hilang bangsa kita yang sering terkena syndrom lupa-lupa ingat. Kasus Century mulai turun redanya,keluar lagi kasus baru berupa video porno mirip artis yang menghebohkan isu nasional,naik ratingnya kasus ini hilang pula lah ingatan masyarakat terhadap Century.
Urusan isu dan diskusi bangsa kita jagonya,banyak masalah-masalah serta pemecahannya diungkapkan oleh pakar-pakar atau pun tokoh masyarakat,namun solusinya kadang sering mentok di meja diskusi dan meja perdebatan hingga akhirnya implementasinya pun lemah dan sering salah sasaran.Maka ingat lah kata Sampurna Less Talk,Do More.......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun