Banyak warga Indonesia sudah pernah mengunjungi kompleks candi Prambanan di Jawa Tengah, candi Hindu termegah dan terindah di dunia. (Maaf ya, Angkor Wat, candi Hindu ter-oke bagiku ada di Indonesia!) Namun, apakah pernah dengan seksama memperhatikan apa yang ada di relief-relief batu yang terpahat di candi? Terakhir mengunjungi Prambanan saya mempersiapkan diri dengan hasil print dari halaman-halaman buku yang ditulis oleh seorang wong Londho yang saya Google, yang menjelaskan tentang relief-relief kisah Ramayana di candi yang dibangun di abad ke-9 M itu. [caption id="attachment_242995" align="aligncenter" width="448" caption="Kompleks Candi Prambanan. (Foto: Williandry)"][/caption] Nah, di candi ini ternyata ada bermacam-macam cinta, lho! Ayo, kita lihat apa saja: Figur Rama dan Sinta kita kenal sebagai pasangan kekasih. Tapi, kisah Rama-Sinta versi Prambanan tidaklah happy ending. Rama memang mati-matian merebut kembali Sinta dari Rawana, raja negeri Alengka yang menculik Sinta. Namun, setelah mereka berdua bersatu kembali ada selentingan tentang tidak setianya Sinta yang telah sekian lama ditawan Rawana. Rama lebih memilih percaya pada rumor daripada Sinta sendiri sampai membuang istrinya itu yang sedang hamil ke hutan! Sinta di relief Prambanan hingga akhir hayatnya tidak pernah lagi digambarkan bertemu kembali dengan Rama. Sedih ya? [caption id="attachment_242996" align="aligncenter" width="448" caption="Rama dan Sinta duduk di atas tahta. (Foto: Williandry)"]
[/caption] Berikutnya ini pasangan yang saya suka: Kinara dan Kinari, makhluk kahyangan berkepala manusia bertubuh burung. Yang lelaki (Kinara) digambarkan berdada rata; yang perempuan (Kinari) dadanya menonjol. Kinari-Kinara adalah pasangan yang tidak pernah berpisah, selalu digambarkan berdua, lambang cinta abadi. Relief Kinara-Kinari yang mengapit pohon Kalpataru banyak ditemukan di Prambanan. [caption id="attachment_242997" align="aligncenter" width="448" caption="Kinari-Kinara yang selalu bersama berdua. Lucu bukan? (Foto: Williandry) "]
[/caption] Ada pula tokoh Kumbhakarna, saudara Rawana, yang bertarung melawan Rama. Kumbhakarna telah bersumpah tidak akan mau membela Rawana yang jahat, ia berperang semata untuk membela Alengka negaranya. Ia lalu mati di pertempuran dan dielu-elukan sebagai pahlawan karena cintanya yang besar pada negara. [caption id="attachment_242998" align="aligncenter" width="448" caption="Jasad Kumbhakarna yang ditaburi bunga oleh para dayang. (Foto: Williandry)"]
[/caption] Rawana, tokoh antagonis simbol murka dan keserakahan yang menculik Sinta, akhirnya tewas. Di relief di foto bawah tampak selir-selir Rawana meratapi kematiannya. Hmmm, sebenarnya adakah cinta di hati mereka untuk sang raja Alengka yang jahat ini? [caption id="attachment_243000" align="aligncenter" width="448" caption="Jasad Rawana ditangisi oleh para selirnya yang seksi-seksi. Nama lain Rawana adalah Dasamuka (si "Sepuluh Wajah"). Perhatikan di relief di atas muka Rawana digambarkan ada banyak! (Foto: Williandry)"]
[/caption] Begitulah beberapa rupa cinta yang terpahat di candi Prambanan. Berkunjung ke Prambanan makin seru dengan tahu makna relief-relief yang terdapat di candi yang indah ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya