Mohon tunggu...
Williandry Rad
Williandry Rad Mohon Tunggu... -

I won't tell you! :D

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Yuk, Mencoba Mohinga di Myanmar!

23 Februari 2013   07:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:50 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu saya kebetulan berkesempatan jalan-jalan ke negara yang masih tetangga kita, yakni Myanmar alias Burma. Tidak seperti Thailand yang sudah maju pariwisatanya dan terkenal kulinernya, makanan asal negeri Ibu Aung San Suu Kyi ini masih kurang begitu terdengar. Bahkan, di forum-forum internet mengenai traveling yang saya baca banyak pelancong (yang dominan orang Barat) menyebut makanan di Myanmar kurang begitu "maknyus". Namun, saya berpendapat lain. Walau bukan ahli kuliner atau semacamnya--hanya sekedar incip-incip--menurut lidah saya makanan Myanmar enak tuh! Nah, satu kuliner yang boleh dikatakan wajib dicoba bila ke Myanmar adalah "mohinga", yang kerap disebut sebagai makanan nasional negeri seribu pagoda ini. Mohinga adalah berupa mi putih dari beras di dalam sup ikan lele/gabus berkuah agak kental. Rasanya gurih dan segar! Biasanya juga ditambahkan telur rebus, gorengan chickpeas (kacang garbanzo) ataupun cakue. Oh ya, di sup ternyata ada bahan yang unik, yaitu potongan-potongan batang pohon pisang. Wah, bagus juga kan ada kandungan seratnya... [caption id="attachment_238126" align="aligncenter" width="500" caption="Mohinga dengan tambahan gorengan chickpeas di kedai kaki lima di kota Pakokku, kota kecil di tepi barat sungai Irrawadi di divisi Magwe. (Foto: Williandry)"][/caption] [caption id="attachment_239237" align="aligncenter" width="486" caption="Semangkuk mohinga yang disajikan di Monywa Hotel, Monywa, divisi Sagaing. (Foto: Williandry)"]

13620393161634970400
13620393161634970400
[/caption] Mohinga ini dapat dengan mudah kita temukan di mana-mana, dari kaki lima hingga restoran, dan umumnya jadi menu warga Myanmar untuk sarapan. Di Myanmar kita banyak saksikan penduduk lokal menyantap mohinga duduk di hadapan penjualnya ataupun sambil santai di kedai kali lima khas Myanmar dengan meja dan kursinya yang mungil-mungil. [caption id="attachment_238128" align="aligncenter" width="500" caption="Suasana sebuah kedai penjual mohinga di kaki lima kota Yangon. Di depan penjualnya tersedia mi putih, sup ikan, cakue dan gorengan chickpeas. (Foto: Williandry)"]
13616065991202831148
13616065991202831148
[/caption] [caption id="attachment_238127" align="aligncenter" width="500" caption="Ini dia mohinga yang dijual bapak di foto di atas, dengan kremesan gorengan chickpeas. Kelihatan juga kan ada potongan-potongan batang pisangnya! (Foto: Williandry)"]
13616065311477408133
13616065311477408133
[/caption] Saya jatuh cinta dengan mohinga, sampai-sampai di Myanmar sana hampir tiap hari saya ke kedai kaki lima untuk menikmatinya! Suka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun