Mohon tunggu...
Wilibrodus Marianus
Wilibrodus Marianus Mohon Tunggu... profesional -

To be honest, I know nothing, I just have a curiosity to learn anything that I want, I only have a basic instinct to share. SALAM KENAL SAHABAT..! :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Kita pada Kematian

10 Februari 2011   13:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk : Elfrida Tedalinda Di akhir tabir hidup, Sebuntal napas bagai benang putus; kalah pada secuil hentakan… Luruh sepagi fajar menguapkan mimpi Tubuh rebah,  setengah pengharapan cuma cita-cita tak tersampaikan Menyerah…… pasrah, ujung langkah kaki tereguk sudah Dan isi kepala maklumi saja, tanpa tahu menahu tentang teka teki penghabisan. Di akhir tabir hidup, Selisih musim seperti memahat satu demi satu gurat-gurat kaku Membekas garis waktu ke bumi tak terkalang terganti Menghutang janji tak kuasa menolak detik kembali Akh...simpangsiur matahari sungguh sampai hati Tinggal tamparan kenangan.. cuma… pada tonggak batu belum tentu bertuan Di akhir tabir hidup, Tangis menyisakan nama berharga lama… Singgah sebentar di drama perkabungan Kemudian sedu senyap menitip lawas tanya : Mengapa begitu pasti takdir datang menggilas sia-sia perjuangan ? Mengapa begitu sejati cinta kita pada kematian ?! Mengapa begitu sejati cinta kita pada kematian ?! JOGJA, sekian tahun lalu jika tuan dan puan tidak berkeberatan, silahkan mampir dan alangkah baiknya memberi kritik untuk sebagian puisi-puisi saya di : [caption id="" align="aligncenter" width="298" caption="PUISI-PUISI WILLY MARIBATA"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="PUISI WILLY MARIBATA"]

[/caption] TERIMA KASIH BANYAK :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun