Akhirnya Provinsi Jambi ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN), 9 Februari 2012. Penetapan yang merupakan buah kerjakeras jajaran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jambi, itu patut disyukuri segenap rakyat Jambi. Moment tersebut jelas akan membawa dampak yang sangat besar bagi Jambi. Terlebih jika HPN kali ini tetap dihadiri presiden Susilo Bambang ''SBY" Yudhoyono, sebagaimana yang sudah - sudah. Dipercaya akan banyak program maupun dana pembangunan yang akan diserahkan SBY bagi Jambi pada puncak HPN. Supaya harapan itu tidak meleset, perlu kerja keras lagi. Kali ini domainnya tentu pemprov Jambi dan Pemkab dan Pemkot yang ada di daerah itu.
Sejauh mana kelak mampu memaparkan kebutuhan mutlak yang harus terpenuhi dalam rangka percepatan pembangunan provinsi Jambi. Harapannya, SBY akan tergubris memerintahkan agar alokasi pembangunan sebagaimana kebutuhan Jambi bisa ditambah. Biarpun terkesan 'memaksa' SBY, menurut saya hal itu sangat penting. Pada HPN di Kupang NTT 9 Februari 2011, pemerintah mengucurkan Rp 5,3 trilyun dana tambahan (di luar APBN 2011) untuk percepatan pembangunan NTT.  Ketika itu salah satu alasan SBY adalah karena mendengar laporan yang disampaikan oleh Gubernur NTT pada saat acara maupun pada saat diundang ke istana sebelumnya.  ''Saya sudah mendengar laporan gubernur tadi dan saat saya undang ke istana tentang pengembangan pembangunan daerah ini. Saya membantu agar rencana yang baik yang telah disampaikan Pak Frans (Frans Lebu Raya-Gubernur NTT) secara gamblang itu diimplementasikan," kata Presiden dalam sambutannya pada HPN di NTT waktu itu.
SBY mengatakan bahwa pada saat Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mempresentasikan program pembangunan daerah itu di Istana Negara, dirinya mencermati dan mencatat satu persatu. Artinya, pemaparan yang akan dilakukan oleh Gubernur Jambi di Istana Negara, kelak sebelum pelaksanaan HPN 2012 memang sangat penting sekali. Karena itu, Pemprov Jambi mestinya sudah mulai tancap gas menyusun rencana pemaparan tersebut. Semua kebutuhan - kebutuhan mendesak yang memang harus ditangani haruslah diinventarisir dan tertuang dalam pemaparan tersebut. Tentu, orientasinya harus pada PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN RAKYAT se antero Jambi. beberapa rencana pembangunan yang selama ini 'telat' atau 'lamban' mestinya bisa lebih digeber dengan adanya kucuran dana saat HPN 2012. Misalnya penyempurnaan pelabuhan Muarasabak yang sedianya diperkirakan 'sempurna' pada 2025, bisa saja dimajukan menjadi 2017 atau kalau perlu 2015 ditergetkan sudah berfungsi baik. Kemudian optimalisasi sektor - sektor andalan seperti pertanian, perkebunan, kelautan perikanan maupun perdagangan. Sektor kelautan yang potensinya sangat besar, harus mampu dikelola segera. Sektor ini cukup mendesak karena sangat besar jumlah penduduk Jambi yang bergantung pada sektor ini. Dan sebagian besar mereka masih tergolong miskin. Hamparan laut yang membentang di depan mata mereka, justru dinikmati oleh nelayan daerah tetangga bahkan nelayan asing. Nelayan Jambi bukannya tidak handal. Mereka justru tersingkir oleh persaingan kemampuan armada dan peralatan tangkapnya. Jika nelayan sebelah mampu menjelajah hingga melampaui batas wilayah daerahnya, nelayan Jambi justru hanya sampai di ring satu atau ring dua. Selain di ring ini ikannya sudah kurang, kompetisi sesama nelayan tradisional pun sudah semakin tajam.
Begitu pula untuk mendongkrak sektor pertanian, boleh dibilang semua kabupaten dan kota yang ada di provinsi Jambi masih mengandalkan sektor ini. Pengelolaan sektor ini tentu akan sangat bergairah seandainya saja SBY juga mengucurkan bantuan sebagaimana di NTT. Gubernur Jambi harus mampu secara gamblang dan meyakinkan, menjelaskan saat pemaparan kelak, bahwa prioritas pembangunan baik provinsi maupun kabupaten / kota selama ini bertumpu pada sektor infrastruktur aksesibilitas. Harus meyakinkan bahwa alasan penempatan skala prioritas tersebut sangat realistis karena memang kondisi infrastruktur kita yang belum memadai. Karena itu, support pada sektor - sektor yang mestinya jadi andalan terpaksa belum maksimal selama ini. HPN inilah salah satu jalan keluarnya.
Jika menurut presiden NTT punya potensi yang perlu diberdayakan untuk kemakmuran rakyat, maka harus diyakinkan bahwa Jambi memiliki potensi itu bahkan jauh lebih besar dari NTT.
Saat Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke - 15 Tahun 2008 silam, SBY hadir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi. Ketika itu, seluruh jalan yang menuju Muarasabak mulus seketika. Banyak pula dana dan program yang dikucurkan bagi Tanjabtim. Sepertinya memang fenomena itu sangatlah wajar pada setiap kunjungan seorang Kepala Negara ke suatu daerah.
Karena itu, tidaklah terlalu berlebihan, jika rangkaian HPN kelak diharapkan mampu mengakomodir semua sudut pandang yang berorientasi pada kemakmuran rakyat Jambi. Karena itu, selain seminar pertambangan, perminyakan, kehutanan dan infrastruktur perlu pula diagendakan seminar kelautan dan perikanan serta seminar pertanian. Dan yang lebih penting, tugas berat seluruh panitia kelak, bagaimana agar HPN 2012 di Jambi menjadi penyelenggaraan HPN yang terbaik dan benar - benar mampu meninggalkan kesan baik bagi rakyat Jambi hingga ke anak cucu mereka kelak. Insya Allah. (willy_hely : Anggota PWI Cabang Jambi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H