Desa Candi mengadakan program pembuatan pancake pisang sebagai camilan sehat. Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 16 Agustus 2024, bertempat di salah satu posyandu Desa Candi. Program ini diinisiasi sebagai salah satu upaya nyata dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang tepat bagi anak-anak balita untuk mencegah terjadinya stunting.
Kebumen, Candi 16 Agustus 2024 -- Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) diDengan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Candi, acara ini disambut antusias oleh warga desa setempat, terutama ibu-ibu yang memiliki balita. Selain itu, bidan desa dan kader posyandu juga turut hadir dan memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program ini. Mereka berperan penting dalam memberikan informasi tambahan terkait stunting dan pentingnya menjaga pola makan yang sehat untuk anak-anak, terutama pada masa-masa penting pertumbuhan balita.
Mahasiswa KKN UMP secara langsung mempraktikkan cara pembuatan pancake pisang yang mudah dibuat dengan bahan-bahan sederhana yang tersedia di sekitar desa. Bahan utama yang digunakan, seperti tepung terigu, air, gula, telur, dan tentu saja pisang, sangat mudah didapatkan di pasar lokal. Pancake pisang ini dinilai sebagai solusi camilan sehat yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita dengan rasa yang tetap disukai oleh anak-anak. Proses pembuatannya yang tidak memerlukan waktu lama juga membuatnya menjadi camilan yang praktis untuk disajikan sehari-hari.
Pisang sebagai bahan utama dipilih karena kandungan gizi yang tinggi, seperti vitamin C, kalium, dan serat, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan balita. Selain itu, manisnya rasa alami pisang menjadi keunggulan tersendiri, karena dapat mengurangi penggunaan gula tambahan yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Pancake pisang yang dihasilkan memiliki rasa manis yang disukai oleh balita, sehingga para ibu tidak perlu khawatir anak-anak akan menolak mengonsumsi camilan sehat ini.
Selama acara berlangsung, banyak balita yang hadir bersama ibu mereka dan tampak menikmati pancake pisang yang disajikan. Beberapa ibu bahkan mengungkapkan kekhawatiran awal mereka terkait apakah anak-anak mereka akan menyukai camilan sehat ini. Namun, setelah mencobanya, balita terlihat lahap menyantap pancake pisang. Hal ini memberikan keyakinan bahwa camilan sehat ini dapat diterima dengan baik oleh anak-anak, sekaligus memberikan asupan gizi yang diperlukan dalam mendukung pertumbuhan mereka.
Kegiatan ini tidak hanya sebatas penyuluhan, tetapi juga diiringi dengan sesi diskusi yang dipandu oleh bidan desa dan kader posyandu. Dalam diskusi ini, para ibu diberikan informasi lebih lanjut mengenai pencegahan stunting, pentingnya asupan makanan yang bergizi seimbang, serta cara memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam makanan sehari-hari. Ditekankan pula bahwa stunting bisa dicegah dengan pola makan yang tepat, terutama pada masa-masa emas pertumbuhan balita.
Dukungan dari Pemerintah Desa Candi sangat penting dalam keberhasilan kegiatan ini. Mereka berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting. Pemerintah desa juga mengapresiasi keterlibatan mahasiswa KKN UMP yang telah memberikan kontribusi nyata dalam membantu mengedukasi masyarakat desa. Mereka juga berharap agar resep pancake pisang ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan menjadi camilan sehari-hari bagi balita di desa.
Harapan ke depan, kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak warga desa, terutama dalam penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi balita. Program pembuatan pancake pisang ini diharapkan menjadi salah satu solusi kreatif dalam menekan angka stunting di Desa Candi, sehingga generasi penerus desa dapat tumbuh dengan sehat dan memiliki masa depan yang cerah. Program ini juga diharapkan bisa dikembangkan di desa-desa lain, sehingga upaya pencegahan stunting dapat menyebar luas dan memberi dampak positif bagi lebih banyak anak-anak di seluruh wilayah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H