Mohon tunggu...
willy ardiyanta
willy ardiyanta Mohon Tunggu... -

teacher of elementary school

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terima Kasih Belanda

8 Oktober 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:50 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam pelajaran sejarah di sekolah konsep bahwa Indonesia didjajah Belanda adalahh 350 tahun dan itu juga faktanya. Namun dibalik penjajahan Belanda, masih banyak sisa peninggalannya yang membuat Indonesia tenar di luar mancanegara. Sebut sja Lawang Sewu di Semarang, Gereja Blenduk atau deretan Kota Lama sepanjang Jalan Pemuda Semarang. Juga jalur kereta api di seluruh Indonesia.

Saya berpikir andaikan Indonesia tidak dijajah Belanda  waktu itu mungkin kita tidak akan menikmati kereta api. Anda bisa membayangkan bahwa Pulau Jawa waktu itu dapat tumbuh dengan pesat dengan adanya jalur kereta api. Dari Kota Ambarawa menuju Kota Jogjakarta sekarang tinggal kenangan yang terlupakan. Dari Stasiun Kedung Jati hingga Tuntang yang  rencananya akan dihidupkan tinggal angan-angan saja.Tidakkah pemerintah berpikir bahwa kereta api sebenarnya alat transportasi masal darat yang paling nyaman. Hal ini jika dihidupkan lagi bisa menekan jumlah pemudik menggunakan sepeda motor saat lebaran, natal, atau pun liburan sekolah.

Faktanya sekarang ini justru proyek jalan tol, atau jalur lingkar dengan berbagai permasalahan yang ditimbulkan. Kereta api sangat ramah dengan lingkungan, meminimalisir kecelakaan, polusi udara juga nyaman. Bayangkan saja Indonesia sudah merdeka 68 tahun, namun jalur kereta yang ada hanyalah warisan penjajahan Belanda. Bukankah hal itu memalukan? Lantas mengapa yang saat ini justru banyak adalah mobil dan sepeda motor buatan Jepang? Ada apa dibalik dinas perdagangan dan ekspor-impor? Ya kalau boleh usul para guru dan sejarawan yang terhormat, jika mengajarkan kepada para siswa hendaknya jangan hanya penderitaan saja yang ditimbulkan penjajahan Belanda, namun manfaat dijajah Belanda juga berguna hingga saat ini dan yang akan datang. Semoga para pemangku kepentingan terkhusus dinas perhubungan memahami dan menindaklanjuti proyek jalur kereta api yang tersisa demi  kesejahteraan rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun