Student Athlete UPH Eagles meraih gelar 'Juara Tunggal Putri' bidang Badminton di Liga Mahasiswa (LIMA) Nasional dalam pertandingan final 2 April 2019. Prestasi yang membanggakan ini berhasil diraih oleh Vioni Florencya dalam final melawan STKIP Pasundan dengan poin 21-19, 21-13. Kemenangan ini diraih setelah sebelumnya, Vioni juga berhasil meraih juara II di tingkat regional.
Tidak hanya cemerlang di bidang olahraga, Vioni mengakui bahwa sebagai student athlete ia  harus memastikan dirinya tetap bertanggung jawab terhadap studi. Ditambah lagi sebagai penerima beasiswa 100%, mahasiswi Ilmu Komunikasi UPH 2017 ini harus menjaga prestasi akademiknya. Saat ini Vioni mampu menjaga Indeks Prestasi (IP) di angka 3.71. Selain itu ia juga aktif menjadi pengurus broadcasting club UPH TV dan UPH Radio.
"Saya menyadari Sebagai generasi milenial kita memiliki potensi yang begitu besar di bidang akademis maupun non akademis. Keduanya seharusnya bisa dilakukan dengan seimbang, terlebih karena kita ada dalam usia produktif," ungkap Vioni.
Tentu hal ini tidak mudah baginya. Vioni memiliki strategi sendiri dalam pengelolaan waktu agar tetap konsisten menjaga prestasi akademik dan non akademik. Penentuan prioritas menjadi strategi utamanya. Ia harus mampu melihat  hal  yang lebih penting dibanding lainnya dan berusaha sebaik mungkin dalam menghadapi beberapa tantangan, seperti yang ia alami saat mempersiapkan diri bertanding di LIMA (Liga Mahasiswa) Nasional.
"Sebelum melaju di babak nasional, saya harus melalui babak regional. Namun, saya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera tangan dan kaki, bersyukur saya masih bisa meraih juara 2. Setelah itu saya harus mempersiapkan diri untuk tahap nasional. Dalam persiapan ini, saya harus fokus dalam penyembuhan cedera sekaligus mempersiapkan Ujian Tengah Semester (UTS), sehingga saya tidak dapat berlatih intensif seperti seharusnya. Hingga akhirnya di babak nasional saya berhasil menghadapi lawan dari 4 universitas selama 2 minggu," cerita Vioni.
Tidak berjuang sendiri, Vioni mengaku bahwa UPH juga turut ambil andil dalam membantu Vioni. Anggota Eagles Badminton itu mengatakan bahwa UPH selalu mendukung proses belajarnya dan persiapannya sebagai student athlete.
"UPH memberikan fasilitas yang baik. Sport Department UPH juga memperhatikan latihan dan kebutuhan kita untuk pertandingan seperti misalnya fasilitas akomodasi, transportasi, dan fisioterapi untuk memastikan kondisi tubuh atlet dalam keadaan baik. Dari sisi Fakultas dan Prodi pun saya juga didiukung karena tidak pernah sedikit pun saya dipersulit dalam hal izin dan toleransi pengumpulan tugas. Saya bersyukur ada di UPH, terlebih dengan kesempatan beasiswa yang telah saya terima di sini.
Pengalaman ini dirasakan mampu semakin memperlengkapinya menjadi mahasiswa secara holistis. Tidak hanya bersyukur mendapat pengalaman dalam bidang olahraga, Vioni juga merasa pilihannya untuk studi di bidang Ilmu komunikasi menjadi pilihan yang tepat karena mampu mengajarkan cara berkomunikasi yang tepat sasaran. Ia menambahkan bahwa sebagai mahasiswa dirinya melihat bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting.
"Pendidikan itu penting banget, apalagi perkuliahan. Di perkuliahan saya tidak hanya mendapatkan ilmu. Generasi milenial sekarang maunya semuanya serba mudah. Hal-hal yang kita alami di perkuliahan sangat membantu saya sebagai generasi milenial yang aktif. Untuk menjadi generasi milenial yang aktif, kita harus belajar bagaimana berada di bawah tekanan, belajar mengambil keputusan yang tepat dengan cepat, bagaimana membangun relasi yang baik dengan orang-orang, sama belajar untuk bertanggung jawab," tegas Vioni.
Kedepannya Vioni bertekad untuk terus menjaga konsistensi dan tetap disiplin baik dalam studi juga dalam bidang olahraga khususnya Badminton. (wl/mt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H