Mohon tunggu...
Anastasia Suhartini
Anastasia Suhartini Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I am Anastasia Suhartini. I have one fiance. He is Yoseph Ardryan.. Me, My Fiance, and My Mother also working together to build our business family begin at August 2013. \r\n\r\nWe have one secret receipt for cooking potato chips and My Mother named NYONG for our potato chips. \r\n\r\nWe have 8 partnership in Bandung and Cimahi :\r\n\r\n- PD Pasir Kaliki, Sosis, dan Baso at Jalan Abdul Rachman Saleh\r\n- Kabita at Jalan Pasir Koja\r\n- Dunia Buah-Buahan Jalan Pelajar Pejuang 45 no 14 and Jalan A.Rivai no 7\r\n- Cipta Rasa at Jalan Leuwigajah\r\n- Aneka at Jalan Gandawijaya\r\n- Rumah Makan Haji Cijantung at Jalan Kemuning\r\n- Mie Encek at Jalan Guntur\r\n- Rijsttafel at Jalan Pasir Kaliki Bandung.\r\n\r\nWe are proud to present our best quality for our product. You can see in our facebook page :\r\nhttps://www.facebook.com/KeripikNyong\r\n\r\nWe still growing up and hopefully we will have market place for sales activities. \r\nIf you wanna buy, you can call me : 081312324650\r\n\r\nMany Thanks, \r\n\r\nWarm Regards, \r\n\r\nAnastasia S

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lubang-lubang Bertebaran Di Jalan, Layaknya Lubang-Lubang Bekas Jerawat Yang Tidak Terawat!

29 April 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak menggelitik judul yang saya angkat hari ini "Lubang-lubang Bertebaran Di Jalan, Layaknya Lubang-Lubang Bekas Jerawat Yang Tidak Terawat! ", entah mengapa setiap saat saya melihat jalan-jalan utama atau jalan raya sepanjang jalan yang saya lewati memiliki banyak lubang.

Lubang-lubang itu bertebaran di setiap jalan yang saya lewati, miris namun harus saya ungkapkan bahwa.. pembangunan jalan dengan menggunakan aspal kerap kali kembali lagi menjadi lubang-lubang yang cukup besar dan membahayakan nyawa pengguna jalan raya.

Nampaknya tidak cukup jika Anda memiliki asuransi jasa raharja saja ! Karena kematian ataupun panggilan untuk segera mati di jalan raya selalu memanggil kita setiap saat dan setiap detik..

Sebenernya masalah utamanya apa sih? Sebenernya mengapa jalan raya yang menjadi santapan semua orang sebelum pergi ke tempat tujuan masing-masing kerap kali berlubang atau bermasalah?

Baru saja jalanan di kota A di jalan B diperbaiki, tetapi hanya bertahan sekitar 5 atau 6 bulan saja. Mengapa tidak pernah bertahan lama? Apakah pemerintah salah dalam perawatan jalan raya dan cara memperbaikinya? Atau masyarakat yang bersikap apatis. Pura-pura tidak tahu jalanan tersebut bolong dan enggan melaporkan kepada pemerintahan setempat?

Semuanya masih tanda tanya besar buat saya. Namun kali ini saya menulis dan menjabarkan apa yang saya pikirkan dalam otak saya. Tanda bahwa saya peduli jalanan yang saya selalu lalui kerap kali berlubang dan lubang-lubangnya layaknya bekas jerawat yang tidak terawat !

Sebagai masyarakat biasa yang kurang ilmu pengetahuan tentang pembangunan jalan raya seperti apa, saya hanya bisa melihat dan merasakan bahwa jalanan di beberapa daerah rusak parah dan mesti diatasi dengan cara yang benar dan perawatan yang baik.

Mungkin saluran air yang ada di pinggir-pinggir jalan perlu di perbaiki karena sering kali meluap ke jalan raya, sehingga jalanan menjadi RENTAN terkena serangan lubang JERAWAT .

Jika ada tokoh masyarakat yang membaca tulisan saya ini dan mengenal petugas pemerintah yang bekerja di bidang pembangunan jalan raya ini, agar bisa memberikan solusi. Karena saya pribadi masih kurang ilmu untuk bagian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun