Mohon tunggu...
William Cokro
William Cokro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kereta Api Bekasi Sudirman

9 Oktober 2016   21:31 Diperbarui: 9 Oktober 2016   22:00 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih khususnya dibidang transportasi membuat kita semakin mudah berpindah satu tempat ke tempat lain, Salah satunya yaitu kereta api. Kereta api dipilih karena cepat, dengan berjalan menggunakan lintasan sendiri membuat kereta api lebih cepat dari transportasi umum lainnya. Selain cepat, kereta api juga murah yaitu hanya 3000 saja anda dapat menikmati jasa kereta api untuk berpegian. Salah satunya yaitu saya. Sebelumnya, saya tidak pernah menggunakan jasa kereta api untuk berpegian karena menurut saya naik angkot saja sudah cepat dan dapat turun di tempat yang saya inginkan.

 Namun setelah saya kuliah di Atma Jaya semanggi, saya harus menggunakan kereta api karena hanya itu transportasi umum yang cepat bagi saya yang tinggal di bekasi. Pertama-tama saya bingung bagaimana harus naik dan transit karena belum ada pengalaman sekali, lalu saya pergi untuk mencobanya dan sampai di stasiun manggarai untuk pertama kalinya. Disana ada 7 peron yang berbeda jenis tujuannya dan banyak orang yang berlari mengejar kereta tujuannya sedangkan saya hanya diam dan bingung kemana harus menunggu kereta.

 Lalu saya menghampiri seorang satpam dan menanyakan peron mana yang akan pergi ke sudirman. Setelah itu , dia bilang harus menunggu di peron 5 namun setelah saya lari kesana, kereta di peron 5 pun jalan dan meninggalkan saya. mau ngak mau harus menunggu kereta yang lumayan cukup lama karena masih jauh untuk sampai dimanggarai.

Setelahnya tiba saya masuk kedalam kereta dan turun di stasiun sudirman. Setibanya disana, saya bingung lagi karena stasiun sudirman terdapat dua lantai namun tiba-tiba ada seorang lelaki yang tidak tahu siapa menanyakan kemana tujuan saya. lalu dengan bingungnya saya bilang mau ke Atma Jaya dan dia bilang saya harus naik ke lantai dua dan naik angkutan umum untuk sampai di Atma Jaya. Setelah berterimakasih, pria tersebut hilang dengan cepat. Lalu saya mengikuti arahan dari dia dan saya sampai di Atma Jaya dengan cepat dan nyaman. Namun itu hanya pengalaman pertama dan sulit untuk terulang karena setiap hari kereta selalu dipenuhi dengan orang kantor baik pergi maupun pulang. Setiap hari harus berdesak desakan dengan orang kantor dari bekasi sampai sudirman. 

Namun hal yang paling menyeramkan disaat menunggu antrian masuk kereta jurusan tanah abang dimana hampir semua orang tidak memiliki rasa kesabaran dan tidak memikirkan orang lain lagi. Orang dorong dorongan untuk masuk tanpa memperdulikan orang lain, bayangkan saja disaat ingin naik kereta dengan memperhatikan celah peron malahan orang mendorong saya dan hampir saja jatuh. Sepertinya orang sangat begitu takut akan ketinggalan kereta dengan rela mendorong orang lain. 

Cuman hanya naik kereta, orang menganggapnya seperti sebuah perlombaan yang harus dimenangkan dengan cara memasuki masuk kereta secepatnya. Desak desakan wajar namun keselamatan tetep harus utama, malahan sampai sangat takutnya ketinggalan kereta orang rela menyebrang rel kereta dimana kereta sudah sangat dekat dengannya. Kadang mungkin dipikirannya kecepatan adalah hal yang terutama dibandingkan dengan keselamatannya.  Memang menunggu kereta mungkin cukup lama namun kita harus memkirkan keselamatan kita juga jangan sampai nyawa kita yang menjadi taruhannya.

                Selain itu, banyak hal yang menarik juga didalam kereta yaitu banyaknya orang yang tidur dengan nyenyaknya dengan memakai earphonenya dan maskernya duduk dan sadar kalau sudah sampai di stasiun tujuannya. Padahal sebelumnya , dia tampak menikmati sekali tidurnya. Ini adalah kejadian yang paling sering dilihat disaat berpegian dipagi hari. Memang orang ngantuk disaat pagi hari, begitu pun saya. Namun semua orang juga akan tua, dan akan merasakan hal yang sama. Jadi seperti yang biasanya himbauan dari setiap kereta yaitu beri kursi pada orang yang membutuhkan, meskipun hanya pada kursi prioritas. 

Namun kita tentu akan senang disaat orang lain senang, dan kita dapat mewujudkan nya dengan tindakan kecil seperti memberi kursi pada orang tua. Namun tetap setiap orang memiliki pemikiran masing masing dan ini hanyalah rujukan dari saya,  hanya pemikiran saya. Apabila anda memiliki pemikiran yang lain boleh saja, dan tidak ada salahnya. Ini hanya pengalaman saya selama menggunakan jasa kereta dimana terdapat banyak hal yang menarik yang saya dapat. So kalau masih belum pernah dan mau naik kereta, disaranin naik yang sekitaran jam 9 atau 10 ya soalnya biasanya semua pegawai kantor dan siswa sekolahan  sudah masuk dan didalam kereta sepi banget.

 Hal itu pernah saya alamin juga, disaat saya masuk jam 11 dan berangkat jam 9 sepertinya kereta tersebut hanya menjemput saya doang. Karena hanya kurang dari 10 orang yang ada di gerbong kereta tersebut. Sangat berbeda dengan situasi dipagi hari dimana penuhnya orang orang yang berpegian dengan kereta sehingga harus berdesak desakan. Harapannya kedepan  yaitu jumlah keretanya ditambah agar penumpang tidak terlalu lama menunggu di stasiun dan lebih memfokuskan kereta untuk rute rute sibuk terlebih dahulu dibandingkan rute rute yang sepi . Sukses terus PT. KAI dalam melayani masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun