Sebuah SMS Blast mengenai informasi gempa magnitudo 8,5 dan peringatan dini tsunami diterima public Indonesia pada Kamis (27 Mei) pagi.
Setelah dikonfirmasi kepada sumber dari BMKG, ditemukan bahwa informasi melalui SMS blast tersebut terjadi karena kesalahan sistem.
Murni kesalahan sistem ataupun adanya keterlibatan manusia di dalamnya, SMS Blast yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat tentu perlu menjadi pembelajaran.
Baca juga: "Apa yang Harus Dilakukan Ketika Gempa?"
Pelajaran tersebut tidak hanya unik bagi BMKG dan masyarakat Indonesia, namun juga terjadi di luar negeri.
Tiga tahun lalu, masyarakat negara bagian Hawaii, Amerika Serikat dikejutkan peringatan bahwa serangan rudal yang menarget wilayah mereka tengah berlangsung.
Peringatan rudal yang masuk membuat penduduk Hawaii panik pada Sabtu pagi (14/01/2018) sebelum dinyatakan sebagai alarm palsu.
Pengguna ponsel menerima pesan yang mengatakan: "Ancaman rudal balistik menuju Hawaii. Segera cari perlindungan. Ini bukan latihan."
Gubernur negara bagian David Ige meminta maaf dan mengatakan itu disebabkan oleh seorang karyawan yang salah menekan tombol selagi pemerintah AS mengumumkan akan ada penyelidikan penuh.
Sistem peringatan diberlakukan karena kemungkinan kedekatan Hawaii dengan rudal Korea Utara.