Ada beberapa perdebatan seputar apakah penggunaan "Ramadhan Kareem" itu tepat, mengingat harapan kemurahan hati dapat dianggap bertentangan dengan prinsip puasa dan sholat yang penting dalam menjalankan bulan suci.
Namun, yang lain berpendapat bahwa sapaan bisa dengan tepat merujuk pada kemurahan hati yang kita tunjukkan kepada orang lain.
Khaled Boudemagh, sebagai seorang ahli bahasa yang berbasis di Dubai, berkata kepada Gulf News: "Ramadhan adalah bulan kemurahan hati, oleh karena kita mengucapkan 'Kareem' kepada orang lain."
Baik "Mubarak" dan "Kareem" berasal dari bahasa Arab, yang memiliki arti yang sama seperti yang dianugerahkan pada salam Idul Fitri dan Ramadhan.
Baca juga: "Saling Memaafkan (Tidak Hanya) di Hari Lebaran"
Apa Makna dari 'Selamat Idul Fitri' itu?
Idul Fitri dirayakan pada hari pertama bulan Syawal, bulan selanjutnya setelah Ramadhan berakhir.
Seperti awal Ramadhan, tanggal Idul Fitri ditentukan dengan melihat adanya bulan sabit yang umumnya muncul satu malam setelah bulan baru, dan menandai awal bulan Syawal yang merupakan bulan kesepuluh kalender Hijriah Islam.
Penampakan bulan tahun ini di Arab Saudi telah diperkirakan terjadi pada Selasa 11 Mei atau Rabu 12 Mei, dengan Hari Raya Idul Fitri dirayakan sehari kemudian.
Nama Idul Fitri berasal dari istilah Arab yang diterjemahkan sebagai "pesta berbuka puasa" dan menjadi hari libur umum bagi negara dengan mayoritas masyarakat Muslim, termasuk Indonesia.
Pada tahun-tahun normal, adalah tradisi bagi umat Islam untuk silaturahmi dan berkumpul bersama, dengan makanan (terutama makanan manis) dan gelar kebudayaan tersaji.
Baca juga: "Simak! Salat Ied di Luar Rumah Sesuai Protokol Kesehatan plus Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah"
"5 Kemenangan Baru Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19"