Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Perawatan Setelah Diagnosis Badai Sitokin?

7 Mei 2021   10:58 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan, meninggal dunia (6/5/2021) setelah mengalami badai sitokin

Raditya Oloan sebelumnya sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit karena positif Covid-19.

Dua hari lalu, Joanna mengabarkan kondisi terkini suaminya yang mengalami komorbid asma post-Covid-19.

Post-Covid-19 identik dengan badai sitokin.

Bagaimana diagnosis dan penanganan atas masalah medis yang serius ini? Simak uraiannya berikut ini.

Baca juga: "Kenali Badai Sitokin, Masalah Medis yang Dialami Raditya Oloan"

Diagnosis Badai Sitokin

Badai sitokin didiagnosis dalam konteks kondisi medis yang mendasarinya. Masalah mendasar ini mungkin sudah diketahui, atau mungkin memerlukan diagnosisnya sendiri.

Seseorang mungkin perlu didiagnosis dengan kelainan genetik, kondisi autoimun, atau penyakit menular, seperti COVID-19.

Bergantung pada situasinya, diagnosis badai sitokin mungkin memerlukan berbagai jenis tes medis, seperti tes darah tertentu.

Riwayat medis dan pemeriksaan fisik memberikan titik awal diagnostik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun