Aku seorang pelaut yang pupus di lautan
Berlayar ke tanah bebas
Aku tidak tahu kemana angin akan membawaku
Tapi hari, bulan, & tahun akan Aku taklukkan
Aku akan menjadi pelaut.
Aku seorang pelaut yang terkikis di lautan
Dengan busurku diatur langsung oleh fajar cahaya
Ketika lambungku disambar guntur yang mengamuk & air berputar
Aku tidak akan menyerah!
Aku tidak akan menyerah!
Oh, Aku seorang pelaut yang lenyap di lautan!
Aku pria yang muda
Banyak yang harus Aku pelajari dari angin yang telah membawa ku berlayar
Aku melihat ke tiang kapalku
Untuk melihat angin merobek layarku
Oh betapa mulianya mengarungi air di bawah seperti air di atas
Tentunya Aku tidak akan menyerah!
Oh, Aku seorang pelaut yang tersesat di lautan!
Aku telah melihat bintang-bintang bergerak di langit samudra yang luas
Dengan cahayanya menyentuh mata dengan lembut
Oh! betapa Aku senang menjadi seorang pelaut yang tersesat di laut
Dibimbing oleh angin ini Aku bisa menjadi
Aku menjadi pelaut!
Oh, Aku seorang pelaut yang senang tersesat di lautan!
Puji kepada-Nya yang membimbing Aku
Karena Aku tidak bisa melihat-Nya
Namun Dia telah membawaku menjadi pelaut!
Informasi tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam konferensi pers pada Sabtu (24/4/2021).
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," ujarnya.
Dengan demikian kapal Selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan 'subsunk' dan berstatus 'on eternal patrol'.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!