Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sisca Kohl dan Jebakan Narsis di Media Sosial

31 Maret 2021   14:58 Diperbarui: 31 Maret 2021   16:09 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selfie, filter, dan konten viral semakin akrab dengan kehidupan sehari - hari dengan kita dibiasakan untuk narsis di media sosial.

Selain untuk menghilangkan batas ruang dan waktu, media sosial juga menjadi semacam kolam untuk berkaca dan mengagumi dirinya sendiri, sama seperti yang dilakukan Narcissus dalam mitologi Yunani.

Ketika orang-orang berbagi di media sosial, banyak konten dirancang khusus untuk menunjukkan kepada orang lain betapa hebatnya dan menyenangkannya mereka --- postingan yang menunjukkan bahwa mereka penting.

Sisca Kohl menjadi populer setelah konten TikTok yang memamerkan kehidupannya menarik perhatian warganet Indonesia. Suara Sisca Kohl yang khas dalam mengiringi video yang menunjukkan sisi kehidupan yang jarang terjangkau masyarakat lalu trending dan dibicarakan.

Mengutip dari Twitter @dinikopi, formula kesuksesan Sisca Kohl dapat disimpulkan sebagai berikut:
Konten pamer harta + makanan atau alat masak yang unik dan bikin orang penasaran + suara yang unik + nada bicara yang konsisten + script yang powerful

Ketika orang lain ikut mengagumi apa yang anda tampilkan di media sosial dan mendulang pembicaraan, Anda bisa mengatakan bahwa diri Anda berhasil menampilkan diri di media sosial.

Buah Simalakama Konten Narsis

Persoalan lalu muncul untuk mentransformasikan perhatian atas konten narsis menjadi suatu keuntungan. Banyak orang salah mengira "suka" kepada konten yang telah dikeluarkan sebagai indikasi minat berkepanjangan.

Padahal, media sosial dengan ratusan juta penggunanya dapat mudah berpaling ke konten viral satu dan lainnya.

Di waktu yang sama, postingan yang viral akan mendatangkan mereka yang mencontoh dan coba ikut meraup keuntungan.

Pengguna media sosial dan brand bisa saja mengikuti formula Sisca Kohl untuk dapat viral, namun apakah konten narsistik tersebut dapat menarik massa untuk terus setia kepada mereka?

Sains telah menunjukkan bahwa sementara narsisme mungkin menarik pengikut pada awalnya, sifat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menjaga pengikut itu dalam jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun