Apakah fenomena tidak memiliki anak merupakan bagian dari kehidupan modern? Tidak.
Sejarawan Rachel Chastril yang berjudul "How to Be Childless: A History and Philosophy of Life Without Children" mengungkap keinginan tidak memiliki anak merupakan suatu evolusi gaya hidup, bukan revolusi.
Rachel Chrastil menjelajahi sejarah panjang dan menarik tentang pilihan tidak memiliki anak, menempatkan warisan yang sering diabaikan ini dalam percakapan dengan masalah yang dihadapi wanita dan pria tanpa anak di abad kedua puluh satu.
Mengesampingkan dua narasi dominan, bahwa tanpa anak menandakan mandul dan kesepian, atau pasangan yang egois, How to Be Childless malah berpendapat bahwa kehidupan individu tanpa anak di masa lalu dapat membantu pembaca memahami pilihan tidak memiliki anak di era modern.
Dalam mengungkap suara dan pengalaman wanita tanpa anak dari lima ratus tahun terakhir, Chrastil menunjukkan bahwa jalan menuju tanpa anak, yang sering disederhanakan sebagai "pilihan" dan "keadaan", jauh lebih kompleks dan terjalin satu sama lain.
Dihimpun dari Psychology Today, berikut 15 fakta pilihan untuk tidak memiliki anak.
Siapa yang memenuhi syarat sebagai "tanpa anak", dan haruskah kita menggunakan istilah yang berbeda?
1. "Secara umum," kata Chrastil, "Saya mendefinisikan seseorang sebagai tanpa anak jika mereka tidak pernah memiliki anak biologis dan tidak pernah terlibat secara mendalam dalam membesarkan anak, baik melalui adopsi resmi atau lainnya."
2. Istilah yang secara teknis akurat untuk orang yang tidak memiliki anak adalah nulliparous (nulipara). Chrastil menganggap istilah tersebut memang tidak menarik.
Sedangkan istilah  childfree (tanpa anak) bertendensi "terlalu agresif" dan bisa menandakan kekurangan. Dia tetap menggunakan istilah childfree, "tetapi dengan  catatan bahwa saya tidak memandang ketidakhadiran anak sebagai kekurangan yang harus diatasi."
Seberapa umum orang tidak punya anak?
3. Tingginya angka tidak memiliki anak bukanlah hal baru. Seperti yang dicatat Chrastil, "meluasnya keinginan tidak punya anak telah terlacak di wilayah Eropa Barat sekitar tahun 1500 dan seterusnya." Ada satu pengecualian: "Ledakan bayi sebagai suatu anomali yang ketika muncul akan berlangsung selama 20 tahun. Kemudian, keinginan tidak punya anak naik lagi popularitasnya seiring kontroversi dan perdebatan lebih besar."