Pada tanggal 16 Agustus 2022, ada enam ekor kucing liar yang ditembak oleh seorang oknum anggota TNI. Kejadian ini terjadi di sekitar Sekolah Staf dan Komando Militer TNI, Bandung, Jawa Barat.
Alasan dari penembakan kucing-kucing liar tersebut adalah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal dan makan bagi Perwira Siswa Sesko TNI. Bukan karena kebencian terhadap kucing liar. Demikianlah pengakuan dari oknum pelaku.
Walaupun alasan tersebut demi kebersihan dan kenyamanan, tidak dengan kebencian. Tetap saja tindakan yang tidak baik tersebut tidak dapat dibenarkan. Apalagi perbuatan itu ditujukan kepada hewan, sesama makhluk hidup seperti kucing liar.
Atas perbuatan yang sudah mencoreng nama baik TNI dan melanggar Pasal 66 UU no. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, maka TNI menindak oknum aparat tersebut secara hukum.
Dari berita yang dilansir oleh kompas.com, kejadian tersebut sangat memprihatinkan bagi kita semua. Pelaku sangat tega dalam membunuh makhluk hidup secara sadis seperti itu.
Sekarang mari kita lihat mengapa semakin banyak kucing liar yang berkeliaran di jalan. Apakah populasi mereka yang melonjak merupakan hal yang alami atau apakah ada andil kita juga?
Saya secara pribadi belajar dari pengalaman saat berinteraksi dengan kucing-kucing liar. Di kompleks toko saya jualan, ada banyak sekali kucing liar berkeliaran.
Di kompleks tersebut ada dua pebisnis yang memberi makan dan tempat tinggal bagi kucing liar. Saya sendiri hanya suka berbagi makanan dengan mereka.
Jika saya sudah sampai di sana dan turun dari mobil, selalu ada saja kucing yang menunggu saya dengan manisnya.Â
Melihat wajah mereka yang mengelas, lantas saya memberi makan dari bagian makanan siang saya. Sampai-sampai saya membeli makanan kucing untuk mereka jika sampai saya sudah makan.Â