Saya pun bersantap dan sesekali bertanya kepada Mili dan kakaknya tentang masakan mereka. Dan mereka menjelaskan semua itu. Mereka mengatakan semua masakan adalah masakan khas dari negara asal mereka.
Tidak ada masakan yang pernah saya makan sebelumnya dan ternyata masakan ibu dan kakak Mili sangat lezat dan unik.
Saya bertanya kepada mereka, mengapa mereka memasak banyak macam lauk dan sayur serta kuah sup. Mereka menjawab bahwa hari itu adalah Hari Raya Ummat Islam yang mereka sebut Idul Adha.
Baru saat itu saya mengerti mengapa mereka memasak banyak. Dan di Hari Istimewa itu mereka mengundang saya sebagai tamu yang selalu membantu Mili.
Saya sangat terharu dan merasa bahagia bagaimana mereka memperlakukan tamu meskipun saya bukanlah seorang muslim.
Tidak ada kurban saat itu karena memang di negara Amerika Serikat ada undang-undang yang mengatur bahwa hewan tidak boleh disembelih tanpa izin dan tidak boleh dilakukan di rumah atau sekitar rumah.
Setelah kami selesai makan, Mili dan kakaknya membersihkan meja dan mencuci piring. Saya ingin membantu mereka tetapi mereka mengatakan bahwa sebagai tamu tidak diperkenankan mencuci piring. Saya jadi teringat bagaimana orang Indonesia yang sangat ramah sebagai tuan rumah.
Kesan yang saya alami di sana adalah kesan yang sangat mendalam. Mereka begitu terbuka untuk mengundang saya sebagai tamu. Semua yang ada disajikan, tidak ada yang disembunyikan. Sangat luar biasa.
Sayang saat itu gawai masih belum tren dan smart seperti gawai zaman now. Kalau tidak sudah saya foto semua masakan mereka. Namun pengalaman indah ini sangat berbekas di lubuk hati terdalam dan tak terlupakan.
Itulah pengalaman saya bersama Mili dan keluarganya yang merayakan tradisi Idul Adha di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Selamat Hari Raya Idul Adha 2022 bagi kawan-kawan yang merayakannya. Semoga di Hari Idul Adha ini membawa berkah dan cinta kasih yang penuh kedamaian untuk Anda dan keluarga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!