Dia bernama Mili, berasal dari negara Bangladesh. Masih tinggal bersama kedua orang tua dan seorang kakak perempuan. Mereka semua memeluk agama Islam.
Hampir setiap malam saya mengantar Mili pulang karena dia masih belum memiliki mobil. Kadang dia dijemput oleh ayahnya.
Pada suatu malam, Mili mengajak saya masuk ke rumahnya setelah saya mengantar dia pulang.
"Do you want to come into my home? My mom and sister are cooking so much food tonight. We can't finish them all."
Dengan berpikir sejenak, saya memutuskan untuk masuk ke dalam untuk bertemu keluarga Mili. Rasanya ingin berkenalan dengan mereka yang berasal dari Bangladesh.
"Ok, I think I can spare my time for a bit to meet your family." demikian lah saya menjawab.
Dan Mili mengantar saya masuk ke rumahnya. Ada kakak perempuan dan ibunya. Mereka menyapa saya dengan ramah. Hanya saja ibu Mili tidak begitu fasih berbahasa Inggris.
Kakak Mili bercerita kalau mereka sedang memasak. Sedangkan Mili meninggalkan saya untuk mandi.
Satu persatu masakan diletakkan di atas meja. Saya melihat masakan mereka sangat unik dan khas. Mirip masakan Indonesia. Dan aroma masakan yang sangat sedap untuk menggugah selera.
Ketika mereka sudah selesai memasak dan menyajikan di atas meja, mereka memanggil saya untuk duduk bersama.
Saya bertanya kepada Mili di mana ayahnya. Dia menjawab kalau ayahnya masih bekerja dan akan pulang larut malam. Dia meminta saya untuk makan bersama tanpa harus menunggu ayahnya.