Mohon tunggu...
William Wiguna
William Wiguna Mohon Tunggu... Wiraswasta - CEO

Lifetime Diligence Coach Founder Care Plus Indonesia®, a behavior team work building network, Founder Salon Perilaku®, a class for Behavioral Styles Management® and BMCHK® (Bakat Minat Cita2 Hobi Karakter) Founder Lifetime Camp® Founder Diligence Quotient® Ketua ASPIRASI (Asosiasi Penulis dan Inspirator Indonesia) Partner Quantum Quality International® IPB Graduation, Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Angkatan 22 -1985 International Certified Professional Human Resource (CPHR) International Certified Behavior Analyst (CBA) dan Authorized Reseller DISCovery® DISC Report System dengan validitas Internasional (USA, UK, Singapore & Indonesia) International Certified Performance Inprovement (CPI) Master Pendidikan dari STT IKAT, Indonesia Professional in Behavioral Styles Management lebih dari 25 tahun. Narasumber Solusi Bisnis Radio Heartline FM 100.6 Pengasuh Rubrik Konsultasi Bisnis Tabloid Wanita Indonesia Coach khususnya di bidang Manajemen Perilaku Team SDM, Marketing dan Sales dengan JAMINAN KONSULTASI PRIBADI SEUMUR HIDUP® pertama di INDONESIA dengan total Client lebih dari 30.000 peserta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Anda Sibuk atau Sukses Berbisnis?

27 Januari 2014   12:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Anda Sibuk atau Sukses Berbisnis?

Banyak disadari atau tidak oleh para profesional yang sibuk berbisnis (bekerja) mereka menghabiskan waktu yang bisa mencapai 12 jam seharinya untuk menghasilkan uang. Sehingga tanpa sadar mereka mengukur keberhasilan dengan sejumlah waktu dan uang. Pendekatan ini tidak salah sepenuhnya karena memang begitulah ukuran sebuah pekerjaan atau bisnis.

Dimulai dari perincian pekerjaan (job description) yang ditawarkan saat interview lalu penetapan upah/income yang disetujui kedua pihak maka begitulah bisnis dimulai. Atau dari sebuah harga produk atau jasa yang ditawarkan setelah disetujui harga yang pas maka transaksi bisnis pun terjadilah.

Menurut WIKIPEDIA, kata bisnis sendiri dari bahasa Inggris "business", dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Jadi bila kita bekerja = berbisnis. Sama seperti kita bernafas, berjalan, dan silahkan sebutkan semua kata kerja yang kita lakukan sehari-hari. Bukankah itu semua semata-mata hanya aktivitas? Jadi pertanyaannya kalau sudah bisa lakukan seperti itu, tujuan kita sebenarnya apa ya?

Misalnya, kalau saya diberikan sesuatu alat tulis, pasti digunakan untuk mempermudah pekerjaan supaya bisa lebih cepat selesai dan lebih baik bukan? Demikian pula bila kita diberikan alat-alat yang demikian banyak dan tidak bisa digunakan bukankah itu mubazir?

Saat kami memperkenalkan komputer sebagai alat kerja/belajar, kami mengajak sang anak saat berumur 2 tahun dengan bermain beberapa permainan di PC dan TV. Bahkan beberapa permainan strategi untuk bisa dikuasai, dengan tujuan pertama-tama mengerti instruksi bahasa Inggris sehingga bisa mengerti bahasa Inggris, papan ketik sehingga bisa mengerti cara mengetik 10 jari, dan akhirnya memenangkan permainan setingkat demi setingkat. Saat sedang bermain walau anak kami sempat marah/ngambek kalau dikalahkan oleh orang lain, akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu target mengenal PC sebagai alat kerja/belajar semakin tercapai. Dari mana saya tahu, ketika sang anak mulai mendapatkan tugas-tugas sekolah yang mengharuskan diselesaikan via PC dan koneksi internet. Karena orang tua yang pertama kali mengenalkan dan mengajarkan PC dan TV sebagai alat, maka orang tua berani lebih percaya bahwa sang anak akan bisa "BERTANGGUNG JAWAB" atau bisa lebih SUKSES menggunakan alat dalam hal ini PC baik sekarang maupun nantinya sesuai tuntutan belajarnya.

Sangat disayangkan apabila ada anak yang mengenal atau belajar komputer tanpa sepengetahuan orang tua apapun alasannya, dan saat mendapatkan tugas sekolah justeru malah tidak tuntas malah ditemukan lebih asyik main game online sampai lupa waktu belajar urusan sekolah. Berapa banyak karena kesalahan seperti ini akibatnya malah komputer yang disalahkan. Apabila PC tablet atau HP pintar (smart PC dan HP) saat ini dimainkan oleh sang anak bukan atas dasar "belajar" bersama orang tua, nantinya kalau ada masalah disekolah karena kurang konsentrasi, maka biasanya justeru alat tadi yang di "kambing hitam"kan, dengan alasan membuat anak terlalu SIBUK bermain komputer atau tablet.

Sama seperti para profesional yang saat ini sedang gandrung dengan smart HP yang canggih, tanyakanlah apakah mereka bertambah SIBUK atau SUKSES dalam berbisnisnya?

Kembali pada pengertian seperti judul diatas: SIBUK atau SUKSES saat kita melakukan sesuatu? bisa ditentukan sekarang juga.

Sibuk itu bukan sebuah target atau tujuan tetapi justeru nama aktivitas. Semua kata kerja tidak bisa diukur.

Jadi kalau seseorang mengatakan "saya tidak bisa membantu karena sedang sibuk" itu artinya ada yang salah pengertian atau bisa berarti dia tidak mau membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun