Entah kenapa apabila mendengar kata “Ambisi” bagi sebagian orang akan menautkannya pada konotasi yang kurang baik. Demikian pula halnya konotasi yang dilekatkan pada frasa-frasa seperti “Memiliki Ambisi”,“Terlalu berambisi” atau kata “Ambisius” dan “Berambisi”. Kata “Ambisi” sering kali masih diartikan sebagai sesuatu yang ‘salah’ atau sesuatu yang keliru.
Sebagai contoh, saya kerap kali mendengar dalam percakapan di mana orang-orang melampiaskan uneg-unegnya dengan melontarkan kata-kata seperti demikian ;
“Jangan ambisi…”
“Jangan lagi ada ambisi…”
"Orang itu ambisius…”
“Tanggalkan ambisimu…”
“Dia memiliki ambisi…”
“Terlalu ambisius…”
“Jangan berambisi…”
“Mereka bilang saya berambisi…”
Dan masih banyak lagi kata “Ambisi” yang ditempatkan sebagai sesuatu yang ‘sesat’. Secara gamblang dalam keseharian, saya menemukan kata “Ambisi” akhirnya didefinisikan sebagai suatu keinginan diri yang negatif untuk menjerumuskan orang lain lalu mengangkat diri sendiri, atau suatu ketidaktaatan kepada atasan atau keinginan untuk merusak kelompok tertentu atau suatu hasrat yang tidak terkendali dan menghalalkan segala cara untuk suatu keinginan yang besar berkaitan dengan jabatan,kedudukan atau hasrat materi.