Mohon tunggu...
William Soumokil
William Soumokil Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Sosial | Interfaith Community

Anak Bangsa I Pecinta Kopi Hitam I Penikmat Film I Penyuka Buku I Tertarik pada Sejarah,Sastra dan Budaya I

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat Sisa Kejayaan Metropole di Kota 'Amoi' Singkawang

28 September 2016   12:47 Diperbarui: 28 September 2016   19:19 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian Film tayang di METROPOLE/KOTA INDAH tahun 1955 : (Gambar :inggitnovitasari.blogspot.com)

Bila Anda berkunjung ke kota Singkawang atau yang sering dikenal dengan julukan Kota ‘Amoi’ (sebutan untuk gadis keturunan Tionghoa di Singkawang) maka di jantung kota ini Anda akan menemukan sebuah bangunan tua dengan bentuk yang unik menyerupai rumah besar dengan teras balkon di bagian atas yang menghadap ke depan jalan sementara pada puncak bangunan menjulang semacam menara berbentuk kotak persegi panjang cukup tinggi ke atas hingga beberapa puluh meter bila diukur dari dari dasar bangunan. Di sisi kiri dan kanan bagian bawah bangunan tepat di samping gerbang besi terdapat loket kecil cukup untuk  seseorang dapat memasukkan tangan untuk membayar dan menerima karcis masuk ke dalam gedung tersebut. Bangunan tua ini juga menjadi salah satu ciri khas ketika memasuki Kota Singkawang karena bentuknya yang unik dan terlihat kuno yang cukup mengundang perhatian.

Bioskop METROPOLE/KOTA INDAH Singkawang. Foto diambil tahun 1955 : pustaka-pusaka.blogspot.com
Bioskop METROPOLE/KOTA INDAH Singkawang. Foto diambil tahun 1955 : pustaka-pusaka.blogspot.com
Awalnya pada menara kotak bangunan tua tersebut tersusun secara vertikal abjad-abjad yang membentuk sebuah kata Metropole. Konon kata Metropole pada bangunan ini ingin menunjukkan arti bahwa bangunan tersebut terletak pada pusat kota besar. Namun itu dulu, karena sekarang bangunan tersebut tidak berfungsi sama seperti dulu lagi yakni sebagai gedung bioskop atau panggung cinema tempat di mana masyarakat yang haus akan hiburan datang berbondong-bondong dari segala penjuru untuk menyaksikan aksi film-film layar lebar yang diputar di dalamnya. 

Metropole awalnya dibangun pada tahun 1954 dan sempat menjadi magnet yang kuat untuk membawa datang banyak orang menonton film di Metropole atau hanya sekadar bersantai ria di depan halamannya yang dulu dipenuhi dengan café kecil tempat menunggu sebelum panggung dimulai. Dari letaknya yang strategis bangunan tua ini memang menjadi pusat hiburan Kota ‘Amoy’ di zaman baheula. Agaknya seperti lokasi mall tempo doeloe yang juga menyediakan beberapa pusat perbelanjaan di sekitar bangunannya.

Sajian Film tayang di METROPOLE/KOTA INDAH tahun 1955 : (Gambar :inggitnovitasari.blogspot.com)
Sajian Film tayang di METROPOLE/KOTA INDAH tahun 1955 : (Gambar :inggitnovitasari.blogspot.com)
Dari dalam, Metropole memiliki kursi penonton yang terbilang cukup banyak berisi ratusan kursi yang tersusun rapi dari depan ke belakang. Kursinya masih menggunakan kursi kayu yang alasnya dapat ditutup dan dibuka sewaktu-waktu ketika seseorang ingin duduk di sana dan bila tidak berhati-hati tangan penonton pun dapat terjepit di sela-sela kayunya. 

Gedung METROPOLE/KOTA INDAH masa kini. (Dokumentasi Pribadi)
Gedung METROPOLE/KOTA INDAH masa kini. (Dokumentasi Pribadi)
Di awal berdiri bioskop tua ini banyak menghadirkan film-film laga khas Kungfu Chinese dan beberapa film negeri jiran yang sempat booming di era tahun 50-an sampai 60-an di samping film-film dalam negeri tempo dulu yang banyak dibumbui tema-tema horor. Sensasi horor nan mencekam pun cepat merambat tatkala diputar di gedung bioskop tua yang dingin serta langit-langit yang tinggi cukup untuk burung-burung walet dan kelelawar membuat sarang di atasnya. Tak jarang ketika ketegangan film memuncak burung-burung dan kelelawar yang bersarang di atas langit-langit Metropole pun ikut berhamburan keluar dari sarangnya.

Kejayaan Metropole sebagai sarana hiburan cinema di Kota Singkawang terus berlanjut sampai era tahun 80-an dan terakhir di tahun 90-an. Penulis sendiri masih sempat ‘mencicipi’ sensasi menonton di Metropole pada era tahun 80 hingga 90-an sebelum akhirnya panggung cinema ini tinggal sejarah dan rapuh dimakan usia seiring lesunya dunia per-film-an Indonesia yang terjadi beberapa waktu lalu, Metropole pun mulai kehilangan era kejayannya. 

Gedung METROPOLE/KOTA INDAH masa kini ((Dokumentasi Pribadi))
Gedung METROPOLE/KOTA INDAH masa kini ((Dokumentasi Pribadi))
Saat ini bioskop Metropole hanyalah menjadi bangunan tua terlupakan yang berdiri tegak namun renta di tengah gusuran bioskop-bioskop masa kini yang hadir di Kota Singkawang sekelas XXI yang tentu saja menjadi primadona baru panggung cinema di mana-mana. Sementara Metropole yang dulu menjadi tuan rumah aksi-aksi cinema layar lebar kini terbalik duduk diam di kursi penonton.

Di era tahun 70-an, bioskop Metropole sempat berganti nama menjadi Kota Indah sampai sekarang. Beberapa waktu terakhir Pemerintah Kota Singkawang menjadikannya cagar budaya dan memeriksa keadaan gedung dari resiko runtuh.

Bila Anda berkunjung ke kota Singkawang yang sering ramai dikunjungi khususnya pada musim Imlek dan Chap Goh Meh di jantung kota tersebut masih berdiri tegak bangunan tua gedung Metropole/Kota Indah dengan menara kotaknya yang tersipu malu karena sudah tak secantik dan seelok dulu lagi seperti manisnya para Amoi di kota Singkawang.

Salam.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun