Jika sekarang kita mengenal kota New York (New York City) yang berdiri megah di Amerika Serikat dan sering mejeng di tayangan aksi film-film tenar produksi Hollywood mungkin kita tidak akan pernah menyangka bahwa kota New York yang juga menjadi icon kota modern penduduk dunia tersebut ternyata menyimpan tautan sejarah lampau dimana pada abad ke 17 pulau Run yang terletak di kawasan Maluku terlihat jauh lebih ‘sexy’ dan menggiurkan di mata pemerintah Belanda hingga Belanda pun rela melepaskan kota New York di pulau Manhattan dan mengambil pulau Run yang terkenal menyimpan kekayaan alam rempah-rempah yang memiliki harga sangat mahal di zamannya sebagai pendulang keuntungan besar.
Sepenggal sejarah ini tercipta pada pertengahan abad ke 17 silam melalui sebuah ikatan perjanjian ‘Treaty of Breda’ atau Perjanjian Breda yang ditandatangani oleh kerajaan Inggris dan Belanda yang terus menerus terlibat dalam pertikaian berkepanjangan memperebutkan wilayah kekuasaan termasuk pulau Run sebagai pulau penghasil buah Pala yang dipandang paling produktif untuk meraup keuntungan besar.
Pada masa itu, buah Pala diketahui sebagai buah yang paling bernilai tinggi karena memiliki harga yang melebihi harga emas. Para pedagang rempah-rempah menganggap bahwa bau wangi biji Pala adalah bau uang karena harganya yang sangat mahal.
Sengketa perebutan pulau Run antara Inggris dan Belanda (Anglo-Dutch war)Â diawali oleh kedatangan armada Belanda pada tahun 1603 ke pulau Run untuk membeli rempah-rempah dari penduduk setempat kemudian diikuti pula oleh kedatangan Inggris pada tahun 1616 yang dipimpin oleh Nathaniel Courtope ikut menginjakkan kakinya di pulau Run lantas melakukan kontrak dengan penduduk setempat agar menerima Inggris sebagai pimpinan berdaulat di pulau Run serta menjadikan pulau Run dan pulau Ay sebagai bagian dari daerah jajahan pertama kerajaan Inggris sehingga kedudukan pulau Run sama dengan Skotlandia dan Irlandia.
Perang antar Inggris dan Belanda pun terus berkecamuk hingga kedua belah pihak mengangkat bendera putih dan menandatangani perjanjian damai bersyarat di kota Breda, Netherland, yang kemudian dikenal sebagai perjanjian ‘Treaty of Breda’ pada tanggal 31 Juli 1667.’Treaty of Breda’ menghasilkan point penting yang memuat pernyataan di antaranya bahwa kerajaan Inggris harus angkat kaki dari pulau Run dan sebagai gantinya Belanda menyerahkan pulau Manhattan yang menjadi koloninya kepada Inggris.
Walaupun sekarang pulau Run tidak se'sexy'Â dulu lagi, namun bila suatu saat Anda berkunjung ke kepulauan Banda di Maluku Tengah ada sebuah pulau kecil seperti mengapung di atas lautan Banda yang biru dengan pantai yang indah, di sana masih terdapat pulau Run dengan keanggunannya menjadi saksi sejarah lampau perebutan sebuah kekuasaan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H