Penemuan dark oxygen bukan hanya berkontribusi pada ditemukannya sumber daya oksigen yang baru, tetapi juga memberikan dampak besar akan pemahaman kita tentang sejarah awal kehidupan di Bumi.Â
Sebelum ditemukannya dark oxygen, dipercayai bahwa cadangan oksigen di Bumi dihasilkan oleh fotosintesis melalui organisme seperti tumbuhan dan alga yang membutuhkan sinar matahari.Â
Namun, para ilmuwan sekarang berspekulasi bahwa kehidupan aerobik yang membutuhkan oksigen sudah ada jauh sebelum terbentuknya organisme yang bisa melakukan fotosintesis.Â
Selain itu, penemuan dark oxygen juga mendorong kekhawatiran mengenai praktik penambangan laut yang direncanakan di Zona Clarion-Clipperton. Aktivitas penambangan dapat mengganggu ekosistem yang masih belum dipahami ini dan berpotensi merusak sumber oksigen baru yang ditemukan.Â
Walaupun penemuan dark oxygen sekilas sangat menggemparkan dunia akan sumber oksigen yang baru, tetapi kenyataannya dark oxygen tidak dapat berkontribusi secara signifikan terhadap total oksigen yang ada di Bumi.Â
Menurut penelitian yang diterbitkan pada 22 Juli 2024 di jurnal Nature Geoscience, meskipun dark oxygen menantang pemahaman umum tentang produksi oksigen, kontribusinya terhadap total oksigen global masih dianggap kecil dan belum terukur dengan tepat.Â
Hal ini bisa disebabkan karena masih baru ditemukannya dark oxygen sehingga masih kurang pemahaman untuk menggunakan dark oxygen secara maksimal.Â
Dengan demikian, hal ini menjadi peringatan bagi kita untuk tetap menjaga alam kita agar tumbuhan-tumbuhan baik yang berada di daratan maupun lautan dapat terus memproduksi oksigen yang sangat krusial untuk kehidupan kita sebagai manusia.Â
Sumber:
https://www.aljazeera.com/news/2024/7/24/what-is-dark-oxygen-found-13000-feet-under-the-seaÂ
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!