Jam berapa sekarang, kakek? Waktu tidur siang? Waktu bermain?"goda anak laki-laki itu, " Aku akan memberimu jawaban yang tidak akan kau mengerti , tetapi mungkin kau akan ingat ,"kata lelaki tua itu sambil menarik anak laki-laki itu ke pangkuannya."Baiklah,"kata anak laki-laki itu."ketika aku seusiamu , waktu terbentang di hadapanku itu selamanya. Ada waktu untuk selamanya. Tetapi anak tidak sabar untuk tumbuh dewasa. Kemudian, ketika akan tumbuh dewasa Waktu tidak pernah cukup untuk semua yang harus melakukan. Dan waktu itu hilang dan menghilang . Aku selalu berlari. Sekarang aku sudah tua,dan waktu itu singkat. Ia membentang dibelakang ku. Aku tidak bisa berlari atau melakukan lagi. Tetapi akhirnya aku tahu, aku benar-benar tahu. Waktu itu selamanya .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI