Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Bahasa Mandarin Tanpa Menulis Hanzi

19 September 2016   13:56 Diperbarui: 3 Oktober 2016   14:47 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu ini adalah tulisan yang taboo buat orang-orang yang mengajar bahasa Mandarin, yang bisa bahasa Mandarin dan khususnya guru bahasa Mandarin yang umurnya mungkin sudah jauh di atas, di mana kemampuan menulis Hanzi adalah salah satu tolak ukur kecerdasan seseorang yang belajar bahasa Mandarin.

Dahulu, saat Korea masih menggunakan sistem penulisan yang sama seperti Tiongkok, dimana Hanzi adalah satu-satunya huruf yang di pakai. Saat itu kemampuan membaca dan khususnya menulis huruf ini adalah indikasi utama yang menyatakan bahwa Anda adalah keturunan kerajaan, seorang Aristokrat atau seorang yang terpelajar. Namun, memang pada akhirnya Korea mengganti sistem penulisannya saat berada di bawah pemerintahan Raja Sejong.

Namun, Tiongkok memang tetap menggunakan sistem penulisan ini sampai saat ini meskipun telah terjadi revolusi secara penulisan dimana terdapat 2 sistem penulisan, yang pertama ada penulisan secara tradisional yang banyak di temukan di Taiwan, Hongkong ataupun Malaysia. Sedangkan, penulisan sederhana sangat banyak di pakai di Tiongkok.

Beberapa tahun lalu, saat kami masih belajar bersama dengan seorang Nenek dari Tiongkok, sangat jelas Ia akan sangat memaksa kami untuk belajar menulis, tentu yang pernah belajar akan sangat ingat dengan buku kotak-kotak di mana kita harus terus melatih kemampuan menulis itu. Tapi, di saat ini di mana teknologi semakin maju, apakah kemampuan untuk menulis huruf Hanzi masih sangat esensi untuk kebutuhan percakapan sehari-hari? Di tambah lagi dengan penggunaan Pin Yin di dalam smartphone, yang dalam sesaat langsung mengubahnya ke dalam bentuk Hanzi.

Tentu kami akan sangat mendukung Anda yang tetap ingin belajar menulis Hanzi, karena banyak hal-hal yang tersimpan di balik setiap huruf tersebut. Namun, untuk Anda yang membutuhkan bahasa Mandarin untuk kehidupan sehari-hari dan memerlukannya dengan cepat tentu kemampuan berbicara dan mendengarkan akan menjadi lebih esensi di bandingkan dengan kemampuan menulis Hanzi.

Saat ini, menurut Kamus Besar Bahasa Mandarin Hanyu Da Ci Dian saat ini terdapat hampir 57,000 karakter. Anda bisa bayangkan, bagaimana caranya Anda memasukkan Hanzi sebanyak itu ke dalam kepala Anda, namun kabar baiknya adalah dengan 2,500 kata Anda sudah bisa membaca 97% kata-kata sehari-hari, dengan 3,500 kata Anda sudah bisa 99,48%.

Oleh karena banyaknya Hanzi, maka penutur asli bahasa Mandarin pun terkadang lupa dengan huruf-huruf yang memang jarang mereka pakai, khususnya anak-anak muda, di mana mereka bisa mengetik Hanzi di komputer tanpa perlu menghafal huruf-huruf tersebut, mereka hanya perlu mengingat bunyi dan Pin Yinnya. Hal ini di karenakan memang tidak ada manusia manapun yang mampu menguasai bahasa ibunya jika definisi menguasai bahasa adalah menguasai setiap aspek dalam bahasa tersebut.

Jadi, saat ini untuk Anda yang memang berencana belajar bahasa Mandarin tanpa menulis tentu itu adalah hak Anda untuk memilih tersebut, dan itu tidak sepenuhnya buruk. Hal baik dari hal ini adalah tentu Anda akan berbicara bahasa Mandarin dengan lebih cepat di bandingkan dengan orang yang fokus untuk menulis saja. Namun, Anda mungkin akan menemukan kesulitan di saat Anda sudah tidak di perhadapkan dengan PinYin. Artinya, tentu tidak apa-apa jika Anda tidak bisa menulis, tetapi Anda harus bisa membaca, karena untuk bisa membaca Anda tidak perlu bisa menulis hurufnya sebetulnya, namun Anda perlu sering membaca dan menghafal bentuknya.

Kesimpulannya, belajar bahasa Mandarin tanpa perlu menulis tentu adalah hal yang sangat bisa di lakukan, tetapi jika bisa tentu lebih baik jika Anda belajar menulis juga. Namun, tanpa menulis Anda pasti bisa berkomunikasi dengan penutur asli bahasa Mandarin. Hal yang terpenting adalah jangan sampai kita terpaku dengan hal yang tidak esensi di dalam tujuan kita. Jika memang tujuan kita hanya untuk membangun hubungan sederhana dengan partner usaha kita, jelas esensi Anda adalah untuk berbicara, jangan sampai Anda terpaku dengan menulis akhirnya Anda malah tidak bisa berbicara dalam bahasa Mandarin. Namun, jika fokus Anda menjadi seorang penulis kaligrafi tentu akan sangat bijak jika Anda fokus menulis.

www.weespeaklanguageschool.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun