Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Cara Kita Memandang Bahasa Asing Sudah Benar?

8 April 2016   16:14 Diperbarui: 8 April 2016   16:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sering dengar mungkin dari orangtua kata-kata seperti ini, "kamu belajar bahasa berani aja ngomong sama orang asli, tabrak aja yang penting ngomong" mungkin kita pikir "orangtua tahu apa sih soal proses belajar bahasa asing". Tapi, bagaimana jika memang apa yang orangtua kita ucapkan benar adanya? BOOM! 

Tidak bisa dipungkiri pola pikir pasti sudah di set oleh sekolah kita dari SD sampai SMA dimana kita terus-menerus di jejeli aturan-aturan dalam berbahasa asing, dan latihan-latihan tiada henti yang membuat kita lelah, belum lagi jika kita melakukan kesalahan dan guru kita bukannya memotivasi malahan memberikan kata-kata yang sama sekali tidak membangun kita. Pola pikiran seperti apa yang akan kita bentuk?  

" Belajar bahasa bukan sesuatu untuk saya"  

" Saya tidak pandai menghafal kata-kata dan aturan berbahasa"  

" Saya hanya bisa membuat kesalahan dalam berbahasa, saya seorang yang gagal dalam berbahasa"  

" Cukuplah dengan kemampuan saya seperti ini"  

Ternyata hal-hal di masa lalu kita mempengaruhi bagaimana kita memandang belajar bahasa asing tersebut. Wow! ternyata cara guru-guru kita di sekolah tidaklah efektif untuk kita belajar bahasa asing. Jadi, apa sebetulnya cara yang benar belajar bahasa? 

Kita harus sadar terlebih dahulu, bahwa dalam belajar bahasa kesalahan adalah sesuatu yang baik, sangat baik bahkan, karena disaat itulah kita belajar. Kesalahan menjadi sesuatu yang buruk, saat kita tahu kesalahan kita tetapi tidak mau berubah dari kesalahan kita. Benar? Jadi, buatlah kesalahan sebanyak-banyaknya dalam belajar bahasa asing! Tapi, jangan lupa untuk berubah dari kesalahan tersebut! 

Kita juga harus menyadari bahwa tujuan utama belajar bahasa asing adalah untuk berkomunikasi dengan sesama kita manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan kita, dan tinggal di tempat yang berbeda dengan kita. Bukan untuk lulus sebuah ujian, atau untuk naik kelas. JIKA TUJUAN UTAMA ANDA BELAJAR BAHASA ASING ADALAH UNTUK MENDAPATKAN NILAI BAGUS DALAM UJIAN DI SEKOLAH, ANDA SALAH DALAM MEMANDANG BAHASA ASING. Karena, tidak ada orangtua yang mengajar anaknya untuk mendapat nilai bagus dalam pelajaran bahasa ibunya masing-masing, apakah kita belajar bahasa Indonesia untuk mendapat nilai 100 di pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah? 

Jika, kita memiliki pandangan yang benar soal bahasa asing, maka kita juga akan memiliki fokus dan tujuan yang luar biasa saat belajar bahasa asing, kita akan terkejut bahwa belajar bahasa asing adalah sesuatu yang jauh lebih besar daripada ujian di sekolah anda. Kesempatan dan kemampuan untuk bisa berbicara dan dimengeri oleh penutur asli adalah sesuatu yang sangatlah memuaskan.  

Jadi, ubah cara pandang dan pikir kita terhadap bahasa asing, dan kita akan terkejut dengan hasil yang akan kita capai! :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun