Tetapi, itu dalam bentuk offline business, kalau dalam online business? Apa yang harus kita lakukan?
Kita hanya perlu perlahan-lahan memilikirkan kira-kira di dalam perjalanan customer kita membeli produk atau layanan dari kita, kira-kira apakah ada proses yang bisa kita buat WOW atau Twist dimana mereka terkejut dan mereka ingat.
Brand Experience biasanya ada dalam hal-hal yang kecil di dalam mengatur perjalanan customer, contohnya:
- Thank you card
- Seorang influence melakukan mention terhadap followersnya
- Ucapan ulang tahun
- Dan banyak hal-hal lain yang kita tidak pernah pikirkan dan biasanya terkejut ketika terjadi.
Memang ini tidaklah lengkap untuk seluruh kebutuhan bisnismu, tetapi paling tidak 2 hal ini saja dari branding sudah akan sangat membantu bagaimana customermu akan membeli dan memikirkanmu sebagai sebuah brand yang baik.
Jangan pernah anggap enteng pengalaman dan apa yang mereka lihat di dalam membangun sebuah brand. Kalau kita ingin membangun brand dengan serius maka ini adalah harga mati yang harus kita bayar untuk mereka bisa menikmati apa yang kita tawarkan.
Brand bukan logo, bukan juga janji, tetapi apa yang mereka pikirkan tentang kita. Apa yang mereka pikirkan memang tidak bisa kita kontrol tetapi paling tidak bisa kita arahkan.
Kita bisa mengarahkan persepsi mereka dengan membangun pengalaman dan penglihatan mereka sesuai dengan apa yang ingin mereka rasakan, alami dan lihat. Sehingga, mereka bisa membagikan pengalaman tersebuit kepada orang-orang lain dan akhirnya akan ada positive Word of Mouth dari mereka untuk bisnis yang sedang kita bangun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI