Mohon tunggu...
William Lukman Djaja
William Lukman Djaja Mohon Tunggu... Konsultan - Personal Branding

Membangun pebisnis mengembangkan bisnisnya melalui personal branding dan perencanaan asuransi. Ngebahas marketing dari sisi pop culture Free Konsultasi Personal Branding Untuk Pebisnis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bicara dengan Penutur Asli Adalah Hal yang Sangatlah Penting

3 Oktober 2016   14:47 Diperbarui: 3 Oktober 2016   14:59 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak dari pelajar bahasa asing yang saya temukan sangatlah takut untuk berbicara dalam bahasa asing yang sedang mereka pelajari. Jangankan bicara dengan penutur asli dari bahasa tersebut, dengan fasilitator bahasanya sendiri yang adalah orang sebangsa sendiri, hanya saja si fasilitator menggunakan bahasa asing dan kebanyakan dari pelajar tersebut takut dan lebih memilih menggunakan bahasa ibu mereka. Sebetulnya itu adalah hal yang teramat sangat di sayangkan, karena kesempatan seperti itu bukanlah hal yang bisa terjadi setiap saat. Khususnya untuk yang mengambil kursus, paling tidak hanya dua kali dalam satu minggu, itupun jika fasilitatornya adalah fasilitator yang menitik beratkan percakapan sebagai yang utama. Tetapi, apa sih sebetulnya alasan kenapa bicara dengan penutur asli sangatlah penting? Hari ini kita akan bahasa beberapa alasan yang mendukung argumen ini.

Pertama, ingat esensi dasar berbahasa adalah untuk menggunakannya dengan orang asing yang adalah penutur bahasa tersebut, tentu tidaklah salah jika Anda menggunakan bahasa asing tersebut kepada teman sebangsa sendiri, dan memang banyak saat inipun kita lihat di jalan atau di mall-mall dimana orang-orang mulai mencampur adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. Nah, setelah kita tahu alasan dasar, esensi dasar belajar bahasa adalah berbicara maka kesempatan untuk berbicara dalam bahasa tersebut adalah satu-satunya kesempatan dimana Anda bisa melatih 2 kemampuan dasar yang penting yaitu berbicara dan mendengar atau pengertian. 

Kenapa? Karena yang Anda inginkan adalah percakapan, dan dalam berkomunikasi mau sebanyak apa lawan bicara kita berbicara tetap akan ada waktunya giliran kita untuk berbicara akan tiba. Oleh karena itu, kemampuan mendengar juga akan terlatih saat kita berbicara dengan penutur asli.

 Saat percakapan tersebut sedang berlangsung tentu Anda akan mendengarkan dengan seksama dan berusaha sebisa mungkin untuk mengerti apa yang sedang ia bicarakan dan dalam waktu yang singkat otak Anda akan memproses kata-kata untuk membalas apa yang lawan bicara Anda sedang katakan. Jadi, proses percakapan dengan penutur bahasa asli membantu Anda untuk mempercepat proses penangkapan kata-kata, frase-frase dan juga ekspresi-ekspresi, karena Anda tentu tidak hanya memperhatikan kata-kata yang di produksi oleh lawan bicara Anda namun Anda juga memperhatikan bahasa tubuhnya, kemudian otak Anda juga akan terlatih untuk merespon hal tersebut, mungkin pertamanya proses ini akan waktu yang cukup membuat percakapan menjadi sedikit canggung tetapi percayalah proses adalah teman yang baik.

Kedua, karena kita tidak ingin berbicara seperti robot. Apa maksudnya? Maksudnya adalah kita tidak mau bahasa yang kita keluarkan terdengar kaku dan membosankan di telinga penutur asli, tentu ini adalah hal yang relatif tetapi untuk orang-orang tertentu mereka memiliki tujuan bahwa mereka ingin di anggap sebagai penutur asli dan itu tentu adalah sebuah pencapaian yang sangat besar. Tetapi, tentu hal ini tidak akan tercapai jika kita tetap berbicara seperti robot, terkadang berbicara dengan tata-bahasa yang benar adalah cara terbaik untuk menjadi sebuah robot. 

Kenapa? Karena tidak ada orang yang berbicara dengan tata-bahasa yang seratus persen benar, kita sendiri tidak berbicara dalam bahasa Indonesia dengan tata-bahasa yang 100 persen akurat, dan saat ada orang asing yang berbicara dengan sangat akurat kita akan berpikir bahwa mereka adalah robot, dan itu adalah hal yang sama yang mereka pikirkan saat melihat kita berbicara dengan tata-bahasa yang akurat. 

Lalu apakah kita tidak perlu berbicara dengan tata-bahasa yang akurat, kita tidak perlu belajar dengan benar lagi? Tentu saja tidak, belajar tata-bahasa dengan akurat adalah hal yang tidak bisa di hindari lagi maaf, namun yang kami maksud adalah hal-hal mana saja yang biasanya penutur asli tidak ucapkan, tata bahasa apa yang mereka biasanya buang agar kata-katanya terdengar lebih natural, lalu kita juga harus berhenti menterjemahkan langsung dari bahasa asli kita karena hal itu akan membuat semua kata-kata kita menjadi salah dan terdengar sangat tidak natural. Oleh karena itu, kita perlu bicara dengan penutur asli karena kita butuh tahu kata-kata apa yang membuat kita menjadi robot dan kata-kata apa yang membuat kita terlihat seperti penutur asli.

Ketiga, mengerti budaya mengerti bahasa, hal ini tentu sangat membingungkan untuk Anda karena sangat abstrak. Tetapi, bahasa adalah salah satu poin penting dari sebuah kebudayaan, oleh karena itu kita perlu berbicara dengan penutur asli agar mengerti budaya mereka, karena budaya juga bukanlah hal yang stagnan, berarti perubahan akan terus terjadi di dalam budaya tertentu dan tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana penutur asli memproduksi kalimat-kalimat dalam bahasa tersebut, tentu kita sendiri merasakan bagaimana banyak kata-kata baru dalam bahasa Indonesia sendiri, dan kata-kata tersebut tentu tidak ada dalam buku pelajaran bahasa Indonesia bukan? Oleh karena itu, kita perlu terus memperbaharui pengetahuan kita mengenai budaya asing yang bahasanya sedang kita pelajari, dan salah satu caranya adalah berbicara dengan penutur asli.

Keempat, kita tidak akan pernah bisa berbicara secara “fluent” kalau tidak bicara dengan penutur asli. Loh kenapa? Jika kita melihat arti dari kata fluent, artinya adalah kemampuan berbicara dengan baik dalam sebuah bahasa, meskipun ada beberapa arti yang menuliskan mengenai kemampuan menulis dan mengucapkan sebuah bahasa, tetapi kita lihat bahwa menulis dan berbicara adalah bagian dari bahasa yang mempunyai fungsi “keluar” atau “produksi” dan hal itu tidak akan tercapai kalau kita hanya membaca, melihat buku, atau mengerjakan soal-soal latihan. Hal-hal itu memang baik tetapi akan lebih baik lagi jika kita bisa berbicara langsung dengan penutur asli. Setidaknya berbicara dalam bahasa yang sedang kalian pelajari meskipun dengan teman sebangsa, contohnya: dengan fasilitator yang sesame orang dari Indonesia.

Jadi, buat teman-teman yang punya kesempatan belajar di sekolah bahasa atau di sekolah jangan pernah sia-siakan uang, waktu dan kesempatan teman-teman dengan hanya “menjawab” pertanyaan guru tanpa bertanya balik kepada guru teman-teman karena yang namanya percakapan itu adalah komunikasi dua arah, berbeda dengan ceramah yang satu arah. Perkembangan belajar bahasa bahasa teman-teman juga akan lebih cepat kalau teman-teman belajar dengan cara yang natural yaitu percakapan, hal itu selayaknya kita belajar bahasa ibu kita sendiri. Kita tidak perlu kelas bahasa Indonesia untuk bisa bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia bukan? Kecuali orangtua teman-teman mendaftarkan teman-teman ke sekolah bahasa untuk belajar bahasa Indonesia saat teman-teman masih bayi, mungkin itu lain hal. Tetapi, hal terpenting adalah kita perlu sadar bahwa bicara dengan penutur asli sangatlah penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun